Logo

Siswa SDLB di Mojokerto Diajari Pertanian Hidroponik

Reporter:,Editor:

Senin, 29 July 2024 08:00 UTC

Siswa SDLB di Mojokerto Diajari Pertanian Hidroponik

Peserta didik di SLB Kirana Hati Bunda saat belajar program Perkembangan Program Vokasional Pertanian Sistem Hidroponik Selada Organik (Prohvostu), Senin, 29 Juli 2024. Foto: Hasan

JATIMNET.COM, Mojokerto – Prohvostu yang merupakan akronim dari Perkembangan Program Vokasional Pertanian Sistem Hidroponik Selada Organik menjadi inovasi pembelajaran anak-anak tunarungu di Kabupaten Mojokerto.

Media tanam tidak hanya sebatas menggunakan tanah dan air sebagai nutrisi pertumbuhan tanaman, namun bisa juga menggunakan teknik hidroponik. 

Pembimbing budidaya hidroponik, Ria Desi Natalia, mengatakan lahan sempit dapat dimanfaatkan dengan penggunaan media tanam air dengan campuran nutrisi A ataupun nutrisi B khusus tanaman hidroponik.

BACA: Melihat Anak-Anak SLB di Mojokerto Belajar Menggunakan Kincir Angka

"Era modern seperti saat ini, media tanam hidroponik sangat membantu bagi yang tidak memiliki lahan kosong untuk bercocok tanam. Sehingga lahan yang sempit sekalipun dapat dimanfaatkan untuk menanam sayuran seperti selada organik, bayam, tomat, sawi, dan cabai," ujarnya, Senin, 29 Juli 2024. 

Warga Dusun/Desa Tamiajeng, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto ini menyebutkan selain memiliki keuntungan dalam perawatan, metode ini juga memiliki nilai jual yang tinggi. Sehingga dengan inovasi tersebut sesuai dengan karakteristik siswa tunarungu.

"Dengan keterampilan yang diperoleh dari perkebunan hidroponik, tunarungu dapat mengembangkan kemandirian ekonomi mereka. Mereka dapat memproduksi dan menjual hasil pertanian mereka sendiri yang dapat menjadi sumber pendapatan yang stabil dan berkelanjutan," ujarnya. 

Sementara itu, sebagai inisiator Prohvostu untuk siswa tunarungu, Miftakhul Mufarrikhah, mengatakan inovasi pembelajaran ini bisa memberikan kemampuan untuk memahami dan menghayati apa yang menjadi kebutuhan pada peserta didik. 

BACA: MPLS SLB ACD Pertiwi Kota Mojokerto Diisi Sosialisasi Pencegahan Perundungan

Mereka juga diharapkan mampu mengantisipasi perkembangan keadaan dan kebutuhan khusus peserta didik tunarungu kepada kemandirian yang optimal. 

"Selain itu juga guru harus mampu membimbing peserta didik tunarungu kepada kemandirian yang optimal," katanya. 

Nantinya, setelah program Prohvostu diberlakukan, maka akan diperoleh data peningkatan peran serta seluruh warga sekolah dalam mengelola lahan yang sempit serta menjadikan lingkungan sekolah yang rindang. 

"Apabila progam ini dilanjutkan dalam jangka waktu yang panjang diharapkan akan membudaya karakter baik untuk peduli lingkungan di sekolah dan menjadi bekal siswa untuk membuka peluang usaha secara mandiri," katanya.