Logo

Sihir dan Sengatan Panggung Jazz Traffic Festival

Reporter:

Senin, 27 August 2018 03:12 UTC

Sihir dan Sengatan Panggung Jazz Traffic Festival

Gaya Tulus saat t ampil di hari kedua JTF 2018. FOTO Ellyda R.

JATIMNET.COM, Surabaya – Akhir pekan kemarin Surabaya benar-benar disuguhkan tontonan music jazz terakbar di Surabaya. Jazz Traffic Festival yang diselenggarakan Suara Surabaya mampu menyihir ribuan penonton yang menyemut di Grand City Convex, 25-26 Agustus.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Jazz Traffic Festival (JTF) tidak sekedar menyuguhkan music jazz. Tetapi banyak genre musik turut dihidangkan di panggung terpisah, outdoor dan indoor.

Foto : Tim JTF Suara Surabaya Media
Isyana saat tampil di Jazz Traffic Festival yang digelar Suara Surabaya Media di Grand City. Foto : Tim JTF Suara Surabaya Media

Hari kedua sengatan JTF masih kuat berkat penampilan Rahmania Astrini yang membawakan delapan tembang. Empat lagu diantaranya Menua Bersama, Fix You (single pertama), Happy (Bruno Mars), dan Akhir Cerita Cinta (Glen Fredly).

Lagu miliknya Menua Bersama mendapat respon luar biasa dari penggemarnya dengan menyalakan flashlight dari gawai. Persis ratusan kunang-kunang yang mengepung panggung Rahmania. “Ini pertama kalinya tampil di JTF, merasa grogi,” ujarnya.

Tulus yang menyapa penggemar pukul 21.00 WIB, tak mau kalah. Dia turun dari panggung untuk membubuhkan tanda tangan kepada penggemarnya, Teman Tulus. Maklum 20 Agustus kemarin dia merayakan ulang tahun yang ke-31.

Tulus saat tampil di Jazz Traffic Festival yang digelar Suara Surabaya Media di Grand City.
Tulus saat tampil di Jazz Traffic Festival yang digelar Suara Surabaya Media di Grand City.  Foto : Tim JTF Suara Surabaya Media

Jazz Traffic Festival 2018 sudah dipanasi di hari pertama, berkat kolaborasi Eet Sjahranie dan Gilang Ramadhan yang mengusung Gilang Ramadhan Blue and Sjahranie Black.

“Ini Rock hit Jazz,” kata Gilanga, yang merupakan drummer grup jazz, Krakatau. Konsep ini memadukan musik rock dari raungan gitar Eet dipadu gebugan drum Gilang yang beraliran jazz.

Highway to Hell (lagu AC DC) dan Walk This Way (Aerosmith) dibawakan untuk memanasi panggung. Tak ketinggalan lagu Suroboyoan, Rek Ayo Rek, sebelum ditutup Ain’t Talking about Love karya Van Halen.

JTF kian hidup dengan penampilan Via Vallen yang menyanyikan lagu dangdut Bojoku Galak dengan konsep jazz. Penonton yang mayoritas remaja ini menyambut antusias lagu-lagu dangdut dari dara kelahiran Kalitengah, Tanggulangin, Sidoarjo itu.

Via Vallen menjadi penyanyi dangdut pertama yang tampil di JTF. Dia sudah dinanti-nanti penggemarnya sejak pukul 21.00 WIB, kendati jadwalnya pukul 23.00 WIB.

Via Valen saat tampil di Jazz Traffic Festival yang digelar Suara Surabaya Media di Grand City.
Via Valen saat tampil di Jazz Traffic Festival yang digelar Suara Surabaya Media di Grand City. Foto : Tim JTF Suara Surabaya Media

“Kali ini Via akan membawakan jazdut, atau jazz dangdut,” terang penyanyi yang ngetop dengan lagu Sayang. Lagu tersebut dibawakan setelah terlebih dahulu menyuguhkan OST Asian Games “Meraih Bintang”.

Meski membawakan lagu dangdut, Via mampu menunjukkan kapasitasnya menyanyikan lagu jazz. Dia membawakan lagu milik Michael Buble, Love. Timbre (warna suara) dan cengkoknya tidak kalah dengan kebanyakan penyanyi jazz.

Tidak sedikit penonton yang menikmati lagu Michael Buble, kendati kebanyakan adalah remaja. Via menutup penampilannya sekitar pukul 00.30 dengan lagu Sayang. Lagu ini sendiri telah mencapai 100 ribu viewers di akun YouTube Ascada Musik.

Di penghujung penampilannya dia menodong pihak penyelenggara untuk ditanggap kembali tahun depan. “Semoga kalau memang rejeki Via, kita ketemu lagi di JTF tahun depan yaa,” pungkasnya.

Di bagian penutup penampilan Padi Reborn menyudahi rangkaian JTF 2018. Grup band asal Suroboyo itu naik panggung pukul 23.00 WIB sekaligus menutup hiruk pikuk Surabaya yang sebelunnya diguncang demo sejak pagi hari.