Logo

Sidak Hewan Kurban, Petugas Ponorogo Temukan Kaskado di Mata Sapi

Reporter:,Editor:

Rabu, 15 July 2020 06:20 UTC

Sidak Hewan Kurban, Petugas Ponorogo Temukan Kaskado di Mata Sapi

HEWAN KURBAN. Dinas Pertanian Ketahanan Pangan Perikanan dan Peternakan (Dipertahankan) Kabupaten Ponorogo melakukan pemantauan ke sejumlah hewan kurban di Pasar Hewan Kecamatan Jetis. Foto: Gayuh.

JATIMNET.COM, Ponorogo – Menjelang perayaan Hari Raya Iduladha Dinas Pertanian Ketahanan Pangan Perikanan dan Peternakan (Dipertahankan) Kabupaten Ponorogo melakukan inspeksi mendadak (sidak) ataupun pemantauan ke sejumlah hewan kurban di Pasar Hewan Kecamatan Jetis.

Kasi Kesehatan Hewan dan Masyarakat Venteriner, drh. Wikan Dedi Astuti mengatakan, hewan yang ada di Pasar Hewan Jetis mayoritas sehat. Hanya saja ada satu penyakit yang kerap menjangkiti hewan kurban.“Ada beberapa sapi dengan penyakit kaskado di mata sapi, yakni infeksi cacing didalam mata sapi,” kata drh. Wikan, Rabu 15 Juli 2020.

Dia menjelaskan, penyakit kaskado adalah penyakit pada sapi yang ditandai dengan dermatitis (biasanya luka disekitar mata) yang disebabkan oleh infestasi cacing dan ditularkan melalui vektor lalat.

BACA JUGA: Protokol Kesehatan Hewan Kurban

Menurut dia, penyakit ini relatif bisa disembuhkan dengan obat yang disemprotkan ke mata sapi. Hanya saja ia mengimbau kepada para pedagang untuk melakukan penyemprotan atau pengobatan kepada sapi-sapinya jauh hari sebelum hari penyembelihan. “Paling tidak mulai saat ini harus segera diobati, karena tinggal dua minggu lagi,” tutur Wikan.

Selain itu ia menghimbau kepada pembeli hewan kurban untuk mengecek kesehatan dan kesiapan hewan kurban, seperti gigi yang sudah poel (tanggal).

Pasalnya meski ada sapi yang bertubuh besar belum tentu siap untuk korban karena giginya belum poel. “Selain itu karena sedang masa pandemi hendaknya pedagang dan pembeli selalu menaati protokol kesehatan,” ujar Wikan.

Sementara itu salah satu pedagang sapi asal Siman, Marsun, mengatakan penjualan sapi di masa pandemi ini sedikit lesu. Pasalnya mayoritas pembeli daging sapi hanya para pedagang bakso, tidak adanya hajatan membuat sapi pedaging harganya anjlok. “Kalau dibandingkan dengan tahun lalu harga sapi benar-benar turun jauh,” pungkas Marsun.