Logo

Siapkan Pengamanan Saat Nataru, Ini Kata Bupati Gresik

Reporter:,Editor:

Kamis, 23 December 2021 09:40 UTC

Siapkan Pengamanan Saat Nataru, Ini Kata Bupati Gresik

Bupati Gresik, Kapolres dan Dandim 0817 tengah melakukan pengecekan pasukan pengamanan Nataru. Foto: Humas Pemkab Gresik

JATIMNET.COM, Gresik - Jelang perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru), Polres Gresik bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Gresik menggelar apel gelar pasukan Operasi Lilin Semeru 2021.

Apel dipimpin langsung oleh Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani diadampingi Kapolres Gresik dan Dandim 0817 Gresik, di halaman kantor Bupati Gresik, sebagai pengecekan kesiapan.

Kesiapan guna pelaksanaan operasi lilin 2021 dalam rangka pengamanan perayaan Natal tahun 2021 dan tahun baru 2022 secara aspek personel maupun sarana prasarana dan unsurnya.

Perayaan Nataru oleh masyarakat secara universal akan terjadi peningkatan aktifitas, berpotensi menimbulkan gangguan Kamtibmas, Kamseltibcar lantas, dan pelanggaran Protokol Kesehatan Covid 19.

Baca Juga: Jelang Nataru, Bupati Gresik Tekankan Perketatan Pengawasan dan Penegakan Prokes

"Operasi lilin 2021 dilaksanakan selama 10 hari, mulai dari tanggal 24 Desember 2021 sampai dengan tanggal 2 Januari 2022," terang Bupati Gresik membacakan amanat Kapolri, Kamis 23 Desember 2021.

Selama pelaksanaan tetap dengan mengedepankan kegiatan Preemtif dan Preventif secara Humanis, serta penegakan hukum secara tegas dan Profesional dengan tetap menerapkan Prokes.

Dalam pelaksanaan pengamanan Natal dan Tahun Baru Polri telah mempersiapkan 83.917 personel Polri, 15.842 personel TNI, serta 55.086 personil instansi terkait lainnya.

Dalam amanat Kapolri disebutkan, personel tersebut ditempatkan pada 1.607 pos pengamanan untuk melaksanakan pengamanan terkait gangguan Kamtibmas dan Kamseltibcar Lantas.

Baca Juga: Jelang Nataru, Harga Cabai Rawit di Situbondo Tembus Rp 100 Ribu

Serta 675 pos pelayanan untuk melaksanakan pengamanan di pusat keramaian, pusat belanja, stasiun, terminal, bandara, pelabuhan, dengan kekuatan TNI-Polri dibantu personel instansi terkait lainnya.

Berdasarkan mapping kerawanan yang telah dilakukan, ada beberapa prediksi gangguan Kamtibmas yang harus di antisipasi, diantaranya ancaman Terorisme dan Radikalisme, ancaman Sabotase.

Bahkan penyalahgunaan Narkoba, Pesta Miras, aksi perusakan fasilitas umum, aksi kriminalitas seperti curat, curas, curanmor, tawuran, kemacetan dan kecelakaan lalu lintas, maupun ancaman bencana alam.

Bupati berharap seluruh Kasatwil mampu menentukan langkah antisipasi yang proaktif, aplikatif, tepat, efektif dan efisien dalam mengatasi berbagai potensi gangguan sesuai karakteristik daerah.