Senin, 08 October 2018 18:30 UTC
Penanganganan Bencana Gempa dan Tsunami di Sulawesi Tengah. Grafis Tim Jatimnet.com
JATIMNET.COM, Palu – Sektor kesehatan di Kota Palu, Kabupaten Donggala, dan Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, yang terdampak gempa diupayakan bisa pulih seperti biasa pada minggu ketiga pascabencana.
Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto mengatakan, tahap pemulihan akan dilakukan dengan upaya dari layanan kesehatan, gizi, kesehatan reproduksi, pengendalian penyakit, kesehatan lingkungan, dan kesehatan jiwa.
BACA JUGA : SEJUMLAH SISWA DI KOTA PALU MULAI SEKOLAH
Diharapkan sudah bisa beroperasi dengan tenaga sumber daya manusia (SDM) kesehatan daerah setempat mulai pekan depan.
Saat ini, lanjut Yurianto, sebanyak 50 Puskesmas di Kota Palu, Kabupaten Donggala, dan Kabupaten Sigi sudah mulai beroperasi dengan dibantu oleh tenaga relawan. Begitu juga pada 11 rumah sakit di tiga wilayah terdampak yang diisi oleh dokter dan perawat dari relawan.
Tim dari Kementerian Kesehatan telah melakukan penilaian terhadap alat-alat medis yang masih bisa digunakan dan tidak mengalami kerusakan. Sementara sebagian besar Puskesmas tidak ada yang rusak.
BACA JUGA : CERITA PENJUAL SIOMAY ASAL TUBAN YANG SELAMAT DARI GEMPA PALU
“Secara umum dapat dikatakan 90 persen sudah pulih,” kata Yurianto, seperti dikutip Antara, Senin, 8 Oktober 2018, malam.
Selain itu dalam upaya menjaga pertumbuhan dan gizi, Kementerian Kesehatan menyiapkan bahan makanan untuk pangan bayi dan anak. Dibutuhkan sekitar 1500 sampai 2000 porsi makanan bayi dan anak setiap hari.
Pembuatan makanan bayi dan anak tersebut dilakukan sendiri oleh orang tua anak di dapur umum, atau di rumah warga yang tidak terlalu parah terdampak gempa.
BACA JUGA : PEMULIHAN INFRASTRUKTUR DIKEBUT PASCA GEMPA PALU
“Kita menyadari bahwa dapur umum mungkin tidak sempat untuk memasak makanan untuk bayi, tidak sempat membuat bubur dan sebagainya. Kalaupun sayur, itu sayur untuk porsinya orang dewasa dengan bumbu dan sebagainya,” ujar Yurianto.
Selanjutnya setelah Puskesmas sudah kembali berjalan normal di minggu ketiga pascabencana, agenda kesehatan rutin yang dilakukan oleh bayi seperti imunisasi, pemeriksaan kesehatan ibu hamil, serta layanan kontrasepsi akan dijalankan lagi.
Dalam hal pengendalian penyakit, Kementerian Kesehatan juga menargetkan untuk memberikan pelayanan kesehatan untuk pasien dengan penyakit kronis.
BACA JUGA : PRESIDEN BERI SEMANGAT ANAK SEKOLAH DI PENGUNGSIAN
Misalnya seperti penyakit TBC, diabetes, hipertensi, dan ODHA, yang harus selalu meminum obat untuk mengendalikan penyakitnya. Kemenkes akan melakukan identifikasi untuk mencari orang dengan penyakit kronis dan segera menanganinya agar bisa kembali mengonsumsi obat.
Untuk kesehatan lingkungan, Kementerian Kesehatan telah menyemprotkan disinfektan pada rumah sakit-rumah sakit yang sempat menjadi transit jenazah korban sebelum dimakamkan.
Disinfeksi RS tersebut dilakukan secara serial berulang kali untuk membunuh bakteri yang tersisa dari pembusukan jenazah.
Kementerian Kesehatan rencananya juga akan menyemprotkan disinfektan pada sampah-sampah di pinggir jalan yang sudah menumpuk pascagempa. Sampah-sampah terlihat menumpuk hingga menggunung di tepi jalan atau di badan jalan pada beberapa ruas setelah kejadian gempa dan beberapa hari Kota Palu ditinggal oleh penghuninya.
Setelah itu di bidang kesehatan jiwa, yaitu yang dimulai dari pemulihan trauma, harus dilakukan oleh berbagai pihak, Yurianto mengatakan pemulihan trauma adalah tanggung jawab semua pihak.
Dia meminta pada berbagai kalangan agar tidak menyebarkan kabar bohong atau yang belum tentu benar di media sosial. Yurianto juga mengimbau kepada media agar tidak menyiarkan pemberitaan yang malah membangun trauma korban.
“Anak itu dunianya bermain, gembirakan dia, ajak bermain dia. Kalau kemudian dieksploitasi bagaimana tentang bencana, untuk apa kita dapatkan gambaran kesan bencana terhadap anak kecuali hanya membangkitkan trauma saja. Kecuali kalau kita mau mengeksploitasi, kesedihan kekacauan mau dieksploitasi ‘monggo’, tapi menurut saya tidak bijak,” kata Yurianto.
Menurut dia, saat ini masih ada warga yang dalam tahap penyangkalan bahwa anggota keluarga atau kerabatnya sudah meninggal dunia. Dari situ butuh waktu beberapa lama hingga akhirnya warga yang menjadi korban berada pada tahap menerima kenyataan.
Proses pemulihan trauma ini, kata Yurianto, butuh waktu panjang dan harus dilakukan oleh semua pihak. Kemenekes juga mengharapkan pada akhir minggu depan fokus penanganan pengungsi sudah terorganisasi dengan terpusat pada satu titik dengan alasan efisiensi.
“Jadi kita bisa bangunkan fasilitas kebutuhan air bersih, membangun MCK komunal, membangun dapur umum, dan bisa melaksanakan masakan anak bayi dan anak,” kata Yurianto.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah Reni Lamajino mengatakan ASN di Dinas Kesehatan yang sudah mulai bekerja pada hari pertama masuk kerja, Senin (8/10) sekitar 40 persen.
Reni menargetkan hingga pekan depan 90 persen ASN bidang kesehatan di Sulawesi Tengah sudah masuk bekerja untuk menjalankan fungsi layanan kesehatan.