Logo

Sebelum Nyoblos, Baca Rekam Jejak Calon Anggota DPD Jatim Ini

Didominasi Politisi, Aktivis, dan Pengusaha
Reporter:,Editor:

Senin, 05 February 2024 05:00 UTC

Sebelum Nyoblos, Baca Rekam Jejak Calon Anggota DPD Jatim Ini

Lambang Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI

Update terakhir: 5 Februari 2024

JATIMNET.COM – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur telah menetapkan 13 calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Provinsi Jawa Timur melalui pengumuman nomor: 2142/pl.01.5-pu/35/2023 tentang Daftar Calon Tetap Anggota Dewan Perwakilan Daerah Provinsi Jawa Timur dalam Pemilihan Umum Tahun 2024.

Beberapa di antaranya adalah mantan Anggota DPD periode 2014-2019 dan periode 2019-2024. Latar belakang para calon bermacam-macam, mulai dari politikus bekas Anggota DPR dan DPRD, bekas wartawan, bekas aktivis mahasiswa, pengusaha, tokoh organisasi pemuda, pemerhati pendidikan, aktivis antikorupsi dan reforma agraria, aktivis ormas, dan akademisi.

Berikut ini rekam jejak para calon Anggota DPD Jatim sesuai nomor urut mereka dan bisa menjadi pertimbangan Anda sebelum memilih pada 14 Februari 2024:

  1. Ahmad Nawardi

Ahmad Nawardi. Sumber: kpu.go.id

Dalam laman https://infopemilu.kpu.go.id/Pemilu/Dct_dpd/profil, Ahmad Nawardi tak bersedia mempublikasikan profilnya. Menurut sejumlah referensi, sebelum terjun ke dunia politik, pria 49 tahun ini seorang wartawan dan pernah bertugas sebagai Koresponden Tempo di Surabaya.

Setelah menanggalkan pekerjaaan sebagai wartawan, alumnus IAIN (UIN) Sunan Ampel Surabaya ini bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan menjadi Anggota DPRD Jawa Timur periode 2009-2014. Namun sebelum masa jabatannya berakhir, ia diterpa kasus asusila dan diberhentikan sebagai Sekretaris FKB DPRD Jawa Timur pada 2011.

Kemudian, pria kelahiran Sampang, 5 Maret 1974, ini mencalonkan sebagai Anggota DPD Jawa Timur periode 2014-2019 dan berhasil hingga periode kedua di tahun 2019-2024. 

Sumber:

https://dpd.go.id/anggota/anggota/detail?id=538

https://www.inilah.com/terancam-dipecat-nawardi-melawan

https://nasional.tempo.co/read/347070/hamili-janda-politikus-pkb-jawa-timur-dipecat-dari-jabatannya

 

  1. La Nyalla Mahmud Mattalitti

La Nyalla Mahmud Mattalitti. Sumber: kpu.go.id

Sosok yang satu ini sudah lama malang melintang di berbagai bidang mulai dari organisasi kepemudaan, dunia usaha, olahraga, hingga politik.

La Nyalla, 64 tahun, merupakan Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Provinsi Jawa sejak tahun 1993 hingga periode 2022-2027. Ia juga pernah aktif di Kosgoro, KNPI, DPD Partai Golkar Jawa Timur, dan Ketua DPW Partai Patriot Jawa Timur 2008-2013.

Pria kelahiran 10 Mei 1959 ini pernah menjadi Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur dan tersandung kasus korupsi dana hibah Pemprov Jatim tahun 2011-2014 namun divonis bebas oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada 27 Desember 2016.

La Nyalla juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) periode 2015-2016. Ia juga masuk dalam Dewan Pembina Persaudaraan Setia Hati (SH) Terate Pusat Madiun periode 2022-2027.

La Nyalla kini menjabat Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI periode 2019-2024 dan mewakili Jawa Timur.

Sumber:

https://infopemilu.kpu.go.id/Pemilu/Dct_dpd/profil

https://wikidpr.org/anggota/5403631742b53eac2f8ef837

https://dpd.go.id/lanyalla/

 

  1. Abdul Qadir Amir Hartono

Abdul Qadir Amir Hartono. Sumber: kpu.go.id

Pria asal Kota Malang kelahiran 30 September 1974 ini dulu dikenal sebagai aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan pernah menjadi dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Sunan Giri Malang.

Kini ia menjadi Pembina Yayasan Raudlatul Ma'arif As Syafi'iyah 2022-2027 dan Ketua Pembina Yayasan Pondok Pesantren Raudotul Abror 2022-2027.

Ia menempuh S1 di Universitas Islam Malang (Unisma) dan lulus 1998 dan menempuh S1 di Universitas Darul Ulum Jombang lulus pada 2011.

Pria yang akrab disapa Gus Anton ini melanjutkan S2 Hukum Tata Negara di Universitas Widyagama Malang dan lulus tahun 2003. Hingga saat ini masih menempuh program Doktoral (S3) bidang hukum di Universitas Brawijaya Malang.

Pria berusia 40 tahun ini pernah menjadi Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Jawa Timur periode 2014-2019 dan saat ini kembali mencalonkan sebagai Anggota DPD periode 2024-2029. Ia pernah menjadi Pengurus Cabang Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Kota Malang.

Sumber:

https://infopemilu.kpu.go.id/Pemilu/Dct_dpd/profil

https://www.mpr.go.id/vr/1329/ABDUL-QADIR-AMIR-HARTONO,-S.E.,-S.H.,-M.H.

 

  1. Adilla Aziz

Adilla Aziz. Sumber: kpu.go.id

Adilla Azis, 56 tahun, lahir di Surabaya 10 November 1967 dan merupakan Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) periode 2019-2024. Ia juga seorang pengusaha dan menjadi Direktur PT Andromeda Graha sejak 1989 hingga 2024. Perusahaan yang berkantor di Kabupaten Malang ini bergerak di bidang perdagangan dan penyalur tenaga kerja.

Sebelum menjadi Anggota DPD, wanita asal Kota Malang ini pernah masuk dunia politik dan menjadi Ketua Srikandi DPP Partai Hanura 2010-2017. Selain itu, ia juga pernah mengikuti diklat di Lemhanas dan Kementerian Ketenagakerjaan tahun 2010 dan 2015.

Adilla juga pernah jadi Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Malang dan Anggota DPRD Kabupaten Malang periode 2009-2014. Adilla adalah adik dari Djamal Aziz mantan Anggota DPR RI dari Partai Hanura yang berpindah jadi caleg Partai Gerindra pada Pemilu 2019.

Djamal dan Adilla mengelola PT Andromeda Graha milik keluarga. Djamal banyak membantu Adilla berkarir di dunia politik dan sampai terpilih jadi Anggota DPD.

Adilla dan Djamal pernah dituduh menyuap oleh calon inkumben, Ahmad Sofwani, dalam pemilihan Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Malang tahun 2010. Djamal dituding menggalang dukungan dan dugaan suap pada Ketua-Ketua PAC Partai Hanura di Kabupaten Malang saat itu. Namun tuduhan itu dibantah Djamal.

 Sumber:

https://www.mpr.go.id/vr/635/ADILLA-AZIS

https://jariungu.com/caleg_2019.php?idCaleg2019=8295

https://surabaya.tribunnews.com/2010/06/23/pascapemilihan-kubu-sofwani-dan-adila-saling-serang

 

  1. Agus Rahardjo


Agus Rahardjo. Sumber: kpu.go.id

Agus Rahardjo, 67 tahun, adalah insinyur teknik sipil lulusan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya tahun 1984 dan meraih gelar Master of Business Administration (MBA) dari Hult International Business School (Arthur D. Little), Boston, Amerika Serikat, tahun 1991.

Pria kelahiran Magetan 1 Agustus 1956 ini memulai karirnya di dua perusahaan swasta sebagai insinyur selama tahun 1982-1986. Lalu bekerja di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) selama 22 tahun sejak 1986 sampai 2008.

Lalu bekerja di Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) sejak 2008 dan menjadi Ketua LKPP selama 2010-2015. Kemudian menjadi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2015-2019. Agus juga pernah menjadi penasihat ahli Kapolri tahun 2020-2023.

Sumber:

https://infopemilu.kpu.go.id/Pemilu/Dct_dpd/profil

https://id.wikipedia.org/wiki/Agus_Rahardjo

 

  1. Ayub Khan

Ayub Khan. Sumber: kpu.go,id

Ayub Khan seorang politikus sekaligus pengusaha. Ia memulai karir politiknya sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Jember tahun 2007 sampai 2019.

Ia lalu menjadi Anggota DPRD Kabupaten Jember periode 2009-2014. Kemudian terpilih menjadi Anggota DPR RI periode 2014-2019 dan 2019-2024 dari Partai Demokrat (Demokrat) mewakili Dapil Jawa Timur IV.

Ayub Khan adalah sepupu dari terpidana korupsi dan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin.

Ayub Khan pernah menjadi Komisaris PT Anak Negeri. Perusahaan ini terkait suap proyek Wisma Atlet SEA Games XXVI di Jakabaring, Palembang, Sumatra Selatan, yang diusut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tahun 2011.

Sumber:

https://www.dpr.go.id/anggota/detail/id/1500

https://wikidpr.org/anggota/5403631742b53eac2f8ef837

 

  1. Bambang Harianto

Bambang Harianto. Sumber: kpu.go.id

Bambang merupakan politikus Partai Drmokrasi Indonesia (PDI) kawakan. Ia menjadi Anggota DPRD Kota Kediri dari Fraksi PDI 1992-1997. Bahkan ia pernah menjabat Ketua DPRD Kota Kediri 2004-2009, Ketua Fraksi PDI Perjuangan 1999-2004, dan Anggota DPRD Jawa Timur dari Fraksi PDI Perjuangan 2009-2014.

Sebelum terjun ke politik, Bambang bekerja di sejumlah perusahaan di Kediri antara lain di PT Kediri Wood Industri 1971-1976, PT Gudang Garam Unit IV Kediri, dan PT KAO Feather Shampo. Kali ini ia mencoba peruntungan menjadi calon Anggota DPD pada Pemilu 2024.

Sumber:

https://infopemilu.kpu.go.id/Pemilu/Dct_dpd/profil

https://goodkind.id/profil/bambang-harianto

 

  1. Catur Rudi Utanto

Catur Rudi Utanto. Sumber: kpu.go.id

Tak banyak referensi terkait rekam jejak Catur Rudi Utanto yang tinggal di Kabupaten Kediri ini. Bahkan Catur tak bersedia mempublikasikan profilnya di laman https://infopemilu.kpu.go.id/Pemilu/Dct_dpd/profil.

Namun dalam sebuah file Berita Acara Hasil Seleksi Umum (Ulang) Pengadaan Penyusunan RDTR SWP 'B' Bappeda Kabupaten Kediri tanggal 24 Agustus 2012, tercatat nama Catur Rudi Utanto sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan Nomor Induk Pegawai (NIP) 19660207 198603 1 006 sebagai salah satu Anggota Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten Kediri Kelompok Kerja Jasa Konsultasi dan Jasa Lainnya. ULP tersebut di bawah Bagian Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Kediri.

Dimungkinkan Catur merupakan pensiunan PNS dan belum diketahui apakah pernah terlibat dalam partai politik atau ormas setelah pensiun atau sebelum mendaftar sebagai calon DPD.

Sumber:

https://www.scribd.com/document/372000651/Berita-Acara-Hasil-Rdtr-Swp-b

 

  1. Doddy Dwi Nugroho

Doddy Dwi Nugroho. Sumber: kpu.go.id

Dalam laman https://infopemilu.kpu.go.id/Pemilu/Dct_dpd/profil, Doddy tak berkenan profilnya dipublikasikan. Namun dari beberapa sumber diketahui, Doddy Dwi Nugroho, 41 tahun, adalah aktivis muda Nahdlatul Ulama (NU) kelahiran Kabupaten Sidoarjo.

Saat menjadi mahasiswa di Kota Malang, Doddy aktif di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) hingga menjadi Wakil Sekjen Pengurus Besar (PB) PMII tahun 2008.

Ia juga pernah menjadi Bendahara DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) tahun 2019-2021 dan pernah menjabat Direktur Tim Relawan Pemenangan Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin saat Pemilu 2019.

Sumber: https://mercuryfm.id/14/46742/

 

  1. Kondang Kusumaning Ayu

Kondang Kusumaning Ayu. Sumber: kpu.go.id

Tak banyak referensi terkait Kondang Kusumaning Ayu. Bahkan Kondang tak bersedia mempublikasikan profilnya di laman https://infopemilu.kpu.go.id/Pemilu/Dct_dpd/profil

Dikutip dari website unair.ac.id, Kondang merupakan alumnus Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (Unair) dan menempuh S-1 dengan skripsi berjudul "Gambaran Kecerdasan Emosional pada Wanita sebagai Orang Tua Tunggal akibat Perceraian" yang dipublikasikan tahun 2017.

Sumber:

https://repository.unair.ac.id/59331/

 

  1. Kunjung Wahyudi

Kunjung Wahyudi. Sumber: kpu.go.id

Tak banyak referensi rekam jejak Kunjung. Bahkan ia tak bersedia mempublikasikan profilnya di laman https://infopemilu.kpu.go.id/Pemilu/Dct_dpd/profil 

Kunjung Wahyudi adalah Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur periode 2021-2026. Sebelum masa jabatannya berakhir di Komnas Pendidikan Jawa Timur, Kunjung mencalonkan sebagai Anggota DPD.

Sumber:

https://goodkind.id/profil/kunjung-wahyudi

 

  1. Lia Istifhama

Lia Istifhama. Sumber: kpu.go.id

Wanita kelahiran 12 Februari 1984 ini adalah aktivis sosial yang juga seorang advokat, penulis, akademisi, dan musisi. Ia anak dari tokoh Nahdlatul Ulama (NU) KH. Masykur Hasyim dengan Hj. Aisyah. Lia adalah keponakan Ketua Umum PP Muslimat NU yang juga Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Wanita 40 tahun ini meraih gelar S-1 tahun 2007 dari tiga kampus sekaligus antara lain Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair), Fakultas Muamalah Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, dan Fakultas Dakwah STID Taruna Surabaya.

Ia meraih gelar Magister Ekonomi Islam pada 2013 dan Doktoral Ekonomi Islam dari UIN Sunan Ampel Surabaya tahun 2020.

Lia pernah aktif di Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Fatayat NU, dan Lembaga Ta'lif wan Nasyr (LTN) NU Jawa Timur. Lia juga menjabat sebagai Ketua DPD Perempuan Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jawa Timur periode 2019-2024.

Ia juga masuk dalam 100 Tokoh Muda Nasional 2020 versi Aliansi Pemuda Nasional, 22 Tokoh Muda Inspirasi Jawa Timur 2020 versi Forum Jurnalis Nahdliyyin, dan Tokoh Milenial Literasi Jatim 2022 versi ARCI.

Ia juga menjadi Ketua Lembaga Bantuan Hukum Srikandi Bakti Insani 2022-2028 dan Ketua Yayasan unita 2022-2028.

Sumber:

https://infopemilu.kpu.go.id/Pemilu/Dct_dpd/profil

https://id.wikipedia.org/wiki/Lia_Istifhama

 

  1. Mohammad Trijanto

Mohammad Trijanto. Sumber: kpu.go.id

Mohammad Trijanto, 45 tahun, dikenal sebagai aktivis antikorupsi dan reforma agraria asal Kota Blitar.

Berdasarkan daftar Riwayat hidup yang diserahkan ke KPU, pria kelahiran 31 Maret 1973 ini tercatat menjadi Koordinator Komite Rakyat Pemberantas Korupsi (KRPK), Ketua Ormas Rakyat Tuntut Amanat Keadilan (Ratu Adil), Koordinator Front Perjuangan Petani Mataraman (FPPM), Pembina dan Penasihat Forum Honorer K2 Indoesia (FHK21), dan Ketua Sekretariat Bersama Perhutanan Sosial Jawa Timur (PS Jatim).

Ia juga dipercaya sebagai Ketua Ikatan Alumni (IKA) Universitas Islam Blitar (Unisba). Trijanto juga pernah menjadi Direktur PT Sentra Niaga Jaya tahun 1999-2004.

Sumber:

https://infopemilu.kpu.go.id/Pemilu/Dct_dpd/profil

https://goodkind.id/profil/mohammad-trijanto-sh-mm-mh

https://www.mitratoday.com/mohammad-trijanto-calon-anggota-dpd-ri-buka-lomba-catur-ika-unisba-2024-se-jawa-timur/