Jumat, 25 October 2019 12:50 UTC
LAUNCHING. Wakil Wali Kota Madiun Inda Raya Miko Saputri mengajak siswa SDN Nambangan Lor 1 menyanyikan tembang Jawa, Jumat 25 Oktober 2019. Foto: Nd. Nugroho
JATIMNET.COM, Madiun - Penerapan bahasa Jawa dalam kegiatan belajar mengajar digalakkan di sejumlah sekolah di Kota Madiun. Salah satunya, di SDN Nambangan Lor 1 yang menggunakan bahasa daerah, baik krama Inggil (halus) maupun ngoko setiap Rabu.
Krama Inggil digunakan para siswa ketika berkomunikasi dengan para guru. Sedangkan ngoko dipakai antarsiswa. "Penerapanya sudah masuk dalam tata tertib sekolah," kata Kepala SDN Nambangan Lor 1, Sugiyono, Jumat 25 Oktober 2019.
BACA JUGA: Muhadjir Ditunjuk sebagai Menko PMK, Keluarga Bersyukur
Karena itu, bagi yang melanggar akan ditegur untuk kembali menggunakan bahasa Jawa. Menurut dia, pada awal program itu dijalankan setahun lalu banyak siswa yang harus diingatkan. Namun, seiring berjalannya waktu para siswa sudah terbiasa dalam penggunaan bahasa daerah tersebut.
Kini, pihak sekolah mengembangkan program itu dalam pendidikan literasi. Dua buah buku antologi puisi berjudul 'Aku Madiunku dan Bait Untuk Kotaku' karya dari siswa SDN Nambangan Lor diterbitkan. Satu di antanya memuat puisi dalam bahasa Jawa. Untuk proses launching-nya dilakukan oleh Wakil Wali Kota Madiun Inda Raya Miko Saputri.
BACA JUGA: BPJS Utang Rp 35 Miliar ke RSUD Kota Madiun
Inda mengapresiasi karya tersebut. Menurut dia, program semacam itu diharapkan dapat ditiru oleh sekolah lain. Terutama dalam penggunaan bahasa Jawa yang kini mulai ditinggalkan terutama oleh anak-anak.
"Program ini bagus karena memuat pendidikan karakter yang di dalamnya mendidik unggah-ungguh (sopan santun)," ujar Inda.
Sebagai bentuk penghargaan terhadap karya siswa, ia melanjutkan, buku antologi puisi bakal dimasukkan ke dalam perpustakaan digital pemkot. Khususnya yang dibuat dalam file PDF. Sedangkan untuk yang versi cetak akan dikirim ke beberapa sekolah lain.