
Reporter
HermawanSenin, 10 Maret 2025 - 00:07
Editor
Ishomuddin
Skena Ramadan ala GP Ansor Banyuwangi untuk memperkuat kaderisasi antarpengurus cabang hingga kecamatan, Sabtu, 8 Maret 2025. Foto: Hermawan
JATIMNET.COM, Banyuwangi – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Banyuwangi menggelar acara perdana bertajuk "Skena Ramadhan" di Aula Kelurahan Karangrejo, Banyuwangi, Sabtu, 8 Maret 2025. Skena merupakan singktan dari kata sua, cengkerama, dan kelana.
Acara ini menjadi momentum penting bagi kader Ansor dalam memperkuat sinergi dan pemahaman bersama. Acara ini dihadiri jajaran pengurus PC GP Ansor Banyuwangi, termasuk Ketua, Sekretaris, dan Bendahara dari tingkat Pimpinan Anak Cabang (PAC) maupun Ranting.
Sekretaris PC GP Ansor Banyuwangi Nur Huda menjelaskan kegiatan ini merupakan pertemuan awal yang bertujuan mempererat komunikasi antara pengurus di tingkat kabupaten hingga ranting.
BACA: Isi Kegiatan Ramadan, Warga Binaan Lapas Banyuwangi Dilatih Seni Kaligrafi
"Skena Ramadhan pertama ini digelar di Zona 1 yang mencakup Kecamatan Banyuwangi, Kalipuro, Glagah, Giri, Wongsorejo, dan Licin," ujar Huda.
Ia juga menambahkan pemilihan tema "Skena" sengaja dipilih agar lebih dekat dengan kalangan pemuda dan bisa menarik perhatian generasi muda dalam berorganisasi di GP Ansor.
Salah satu sesi dalam kegiatan ini adalah pemaparan materi yang disampaikan Ketua PC GP Ansor Banyuwangi Arvy Rizaldy yang juga menjabat sebagai Anggota DPRD Kabupaten Banyuwangi.
Dalam pemaparannya, Arvy menekankan pentingnya membangun pola pikir yang kuat bagi kader Ansor, khususnya bagi pengurus ranting yang berperan langsung di tingkat desa.
BACA: MBG di Banyuwangi Tetap Berjalan, Diganti Makanan Kering untuk Buka Puasa
"Pola pikir harus kita samakan. Yang paling memahami kondisi wilayah adalah ranting. Bagaimana kondisi di desa masing-masing, itulah yang lebih dulu harus kita pahami," katanya.
Pengusaha muda itu juga menjelaskan empat hal penting dalam membangun paradigma berpikir yang kuat bagi kader Ansor.
"Di dalam pola pikir kita harus tahu empat hal. Pertama peristiwa. Kedua, harus mengerti pola yakni kejadian berulang. Yang ketiga, struktur. Yang keempat, mental motive, yaitu mengerti karakternya," katanya.
Dengan pemahaman yang matang terhadap keempat prinsip tersebut, Arvy berharap para kader GP Ansor mampu semakin berdaya, yakni memiliki keberanian, pengabdian (dharma bakti), dan kejayaan dalam menjalankan peran mereka di masyarakat.