Logo

Salak Banyuwangi Ekspor ke Hongkong

Reporter:,Editor:

Selasa, 16 June 2020 02:20 UTC

Salak Banyuwangi Ekspor ke Hongkong

Ilustrasi.

JATIMNET.COM, Surabaya - Kepala Karantina Pertanian Surabaya, Musyaffak Fauzi menyebutkan, buah salak asal Banyuwangi siap ekspor ke Hongkong. Ia memastikan bahwa komoditas sub sektor hortikultura tersebut sudah dinyatakan bebas hama penyakit tumbuhan sesuai protokol yang disyaratkan.

Catatan Balai Karantina Pertanian Surabaya, syarat buah salah agar bisa ekspor ke Hongkong diantaranya harus bebas Bactrocera carambolae, Bactrocera papayae, Dysmicoccus brevipes, dan Marasmius palmivorus. Hasil produksi salak dari Banyuwangi dinyatakan tidak ada semua itu.

Terlepas dari itu, Musyaffak mengapresiasi petani salak asal Banyuwangi yang berhasil mengirimkan produknya untuk pertama kali ke pasar global.

"Kami mengapreasi petani dan pelaku usaha agribisnis di Banyuwangi yang telah bisa masuk pasar global," ujar Musyaffak, Senin 15 Juni 2020.

BACA JUGA: Pandemi, Kinerja Ekspor Jatim di Bulan Mei Turun  Drastis

Perwakilan dari PT. CCI selaku eksportir Purnomo SW menyampaikan, ekspor salak ini bukan yang pertama. Sebelumnya sudah pernah dilakukan dengan tujuan Cina. Dia pun bersyukur, meski di masa pandemi bisa menembus pasar baru, yakni Hongkong.

Kepala Badan Karantina Pertanian pada Kementerian Pertanian, Ali Jamil mengaku, pihaknya terus mendorong harmonisasi persyaratan teknis, sanitari, dan fitosanitari (SPS) diberbagai negara tujuan. Hal ini sejalan dengan peran institusinya selaku fasilitator pertanian di perdagangan internasional.

Menurutnya, pemenuhan persyaratan teknis sanitari dan fitosanitari merupakan hal mutlak di kala kebijakan tarif tidak populer lagi di perdagangan internasional. Badan karantina pertanian melalui unit pelaksana teknis diseluruh tanah air memberikan bimbingan teknis bagi petani dan pelaku usaha agar dapat memenuhi persyaratan teknis

"Sinergisitas berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan pencapaian target Gratieks (gerakan tiga kali lipat ekspor)," kata Jamil.