Logo

Rumah Tunggu Kelahiran untuk Ibu Hamil Kurang Diminati di Ponorogo

Reporter:,Editor:

Senin, 26 August 2019 07:28 UTC

Rumah Tunggu Kelahiran untuk Ibu Hamil Kurang Diminati di Ponorogo

Kasie Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat, Dinas Kesehatan Ponorogo. Foto: Gayuh Satria

JATIMNET.COM, Ponorogo - Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Ponorogo membuat dinas kesehatan membuat program rumah singgah atau Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) dan pencegahan anemia.

Program tersebut dikhususkan bagi ibu hamil dengan cara membagikan tablet penambah darah secara gratis.

“Untuk rumah singgah, kami memfasilitasi untuk ibu hamil yang memang dari awal sudah berisiko dan perencanaan persalinan di RS itu agar tidak ada keterlambatan rujukan,” kata Kasie Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat, Dinas Kesehatan Ponorogo, Lis Suwarni, Senin 26 Agustus 2019.

BACA JUGA: Pemkab Ponorogo Ajukan Sejumlah Formasi untuk CPNS 2019

Namun, cara ini menurut Lis masih dirasa kurang efektif karena masih sulit untuk menyakinkan para ibu hamil yang berada di daerah pinggiran untuk menunggu masa kelahiran di rumah singgah yang ada di area RSUD.

Bahkan, kata dia, pernah juga ada ibu hamil yang baru sehari di rumah singgah memutuskan untuk kembali pulang yang diduga karena efek psikologis jauh dari rumah dan keluarga. “Padahal fasilatas tersebut gratis dan dapat makanan juga,” ujarnya.

Lis menjelaskan, permasalahan kesehatan bayi sebagian besar tergantung pada kondisi ibunya. Kalau ibunya sehat bayinya juga akan sehat.

BACA JUGA: Polisi Lakukan Rekonstruksi Pembunuhan Perempuan Hamil di Ponorogo

Di Ponorogo, kata dia, ada 37 persen ibu hamil yang mengalami anemia sebelum dilakukan pembagian dan edukasi tentang pemberian tablet penambah darah secara gratis. Hal ini menunjukkan masih rendahnya pengetahuan ibu hamil akan bahaya anemia terhadap kesehatan janin yang dikandungnya.

“Saat ini sudah menurun di angka 25 persen,” imbuhnya.

Program ini juga untuk mengakomodir para ibu hamil yang berada pada geografis sulit seperti Ngrayun, Badegan, Slahung, Ngebel, dan Pudak, dibuatlah rumah singgah atau RTK yang ada di area RSUD dr Harjono untuk menunggu masa kelahiran janin.