Logo

Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Malang dan Jember Kewalahan Terima Pasien

Reporter:,Editor:

Selasa, 01 December 2020 01:40 UTC

Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Malang dan Jember Kewalahan Terima Pasien

Ilustrasi Penanganan Terhadap Pasien Covid-19.

JATIMNET.COM, Surabaya - Staf Ahli Rumpun Kuratif Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur dr Makhyan Jibril Al Farabi menyebut sejumlah rumah sakit di Jatim menerima peningkatan pasien Corona jenis baru. 

Di Malang Raya misalnya, 12 rumah sakit rujukan Covid-19 tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) rata-rata mencapai 70 persen. Bahkan enam rumah sakit diantaranya sudah mencapai 100 persen. Tidak bisa lagi menampung pasien.

"Yang BOR-nya naik drastis memang ada dua daerah yang sekarang menjadi concern kami. Malang Raya salah satunya. Di sana ada enam rumah sakit yang sampai 100 persen. Itu kan berarti penuh," ujar Jibril, Senin 30 November 2020. 

Hanya saja Jibril tak merinci. Mana saja enam rumah sakit rujukan di Malang Raya yang telah kewalahan menerima pasien Covid-19.

BACA JUGA: Pasien Covid-19 di Situbondo Meningkat, Rata-Rata Klaster Keluarga

Selain Malang, kata dia, yang mendapat sorotan terkait lonjakan pasien di rumah sakit yakni Jember. Jibril mengatakan baru saja rapat dengan Plt Bupati Jember dan mendapati bahwa BOR di sejumlah rumah sakit rujukan di wilayah itu juga sudah mendekati 100 persen.

"Memang kalau kita lihat occupancy rate itu kan macam-macam. Ada beberapa daerah yang BOR-nya naik drastis ada yang landai," terangnya. 

"Malang Raya sama Jember Raya itu yang sekarang menjadi concern," Imbuhnya.

BACA JUGA: Pemerintah Terus Tambah Lab PCR dan Stok Obat Pasien Covid-19

Data yang masuk kepadanya, rata-rata BOR rumah sakit rujukan di Jatim mengalami peningkatan cukup signifikan mencapai 65 persen untuk isolasi biasa. Sedangkan Intensif Care Unit (ICU) yang memiliki negative pressure mencapai 57 persen. "Ini, kan, berarti sudah mulai warning," tuturnya. 

Jibril menjelaskan, terjadinya lonjakan pasien Covid-19 yang dirujuk ke rumah sakit tiada lain merupakan dampak libur panjang pada akhir Oktoner 2020. Saat libur panjang, banyak masyarakat yang melaksanakan mudik. 

Bahkan mobilitas masyarakat meningkat empat persen. Pun di Malang Raya, peningkatan terjadi karena daerah tersebut menjadi jujugan masyarakat saat libur panjang.