Kamis, 22 August 2019 12:33 UTC
SAKIT HATI. Penyerang MU, Romelu Lukaku merasa mendapat perlakuan kurang menyenangkan selama membela Setan Merah. Foto: Skysports.com
JATIMNET.COM, Surabaya – Penyerang Manchester United, Romelu Lukaku bicara blak-blakan soal kepindahannya ke Inter Milan. Baru-baru ini bintang Belgia itu mengaku keberadaannya di Old Trafford kurang disukai pelatih Ole Gunnars Solksjaer.
Berbicara pada Podcast LightHarted bersama bintang New Orleans Pelicans, Josh Hart belum lama ini, Lukaku merasa tidak mendapat perlindungan sejak kedatangan Solksjaer.
“Aku merasa seperti banyak rumor, 'Rom pergi ke sana, mereka tidak ingin Rom'. Aku merasa tidak dilindungi,” katanya dikutip Skysports.com, Kamis 22 Agustus 2019.
BACA JUGA: Solksjaer Harapkan Pogba Bertahan di MU
Pernyataan ini menggambarkan keresahan Lukaku lantaran mendapat perlakuan tidak semestinya. Mantan penyerang Everton itu mengaku posisinya serba salah dan pihak klub juga tidak membutuhkan tenaganya.
Keresahan itu mendapat respon positif dari Inter Milan yang menampungnya. Salah satu raksasa Italia itu menampung dengan banderol 73 juta poundsterling (Rp 1,2 triliun). Nilai tersebut diterima MU untuk segera melepas Lukaku.
Sebab MU di bawah polesan Solksjaer memilih melakukan peremajaan. Pelatih berkebangsaan Norwegia itu lebih sreg memasang Marcus Rashford atau Jesse Lingard sebagai penyerang.
“Dalam tiga hingga empat minggu tidak ada yang meredam isu kepergianku. Tidak ada yang mengatakan, ‘Rom akan berjuang untuk tempatnya’. Manajemen tidak melakukan itu,” keluh penyerang berusia 26 tahun itu.
BACA JUGA: Manchester United Incar Mario Mandzukic
Manchester United membajak Romelu Lukaku pada 2017 setelah tiga musim berseragam Everton. Dalama dua musim berseragam Setan Merah, Lukaku tidak mampu mengangkat performa tim.
Dia telah memainkan 66 penampilan di dua musim terakhir, dan hanya menyumbang 28 gol di Liga Premier. Tujuh gol dia sumbangkan dari 17 penampilan di semua ajang di level Eropa.
“Tidak baik bagi saya untuk berada di tempat yang tidak saya inginkan. Mereka menganggap kami bodoh, tapi kami tidak,” tegas mantan penyerang Anderlecht itu.