
Reporter
Rochman AriefKamis, 22 November 2018 - 12:33
Editor
Rochman Arief
Robert Kubica segera kembali mengendarai mobil Williams di ajang F1 tahun 2019 mendatang. FOTO: Autosport.
JATIMNET.COM, London – Nama Robert Kubica pernah mewarnai balapan Formula 1 selama empat musim, 2006-2010. Namun kecelakaan yang dialami dalam sebuah balapan di Andorra dan memaksanya berhenti dari adu cepat jet darat itu sejak tahun 2011.
Pebalap berusia 33 tahun itu dikabarkan bakal kembali di balik kemudi bersama William tahun 2019, setelah delapan tahun absen. Rencana kembali ke Formula (F) 1 ini Kubica bakal ditemani rookie (pendatang baru) asal Inggris, George Russel.
“Saya bisa memahami dan melihat, bahwa ini adalah kisah yang sulit dipercayai oleh siapa pun. Mungkin satu-satunya yang tidak pernah menyerah adalah diri saya sendiri dan orang-orang di sekitar saya,” ujar Kubica, seperti dikutip dari BBC Sport, Kamis 22 November 2018.
"Kami semua tahu, itu mungkin sesuatu yang tidak bisa dicapai. Ini menunjukkan bahwa tidak ada yang mustahil,” lanjutnya.
Kubica mengaku cukup optimistis dengan impiannya kembali mengemudi F1 musim depan. Mengacu pada kecelakaan yang dialaminya delapan tahun silam, dan bagaimana dia mengalami masa pemulihan, sulit bagi pebalap asal Polandia itu untuk kembali.
Bahkan dia mengakui sulit untuk bisa tampil sekompetitif sebelum dia mengalami kecelakaan. Terlebih saat ini cukup banyak pebalap yang jauh lebih kompetitif.
“Ini cara berpikir normal, bahwa orang melihat keterbatasan saya dan bertanya bagaimana mungkin saya bisa melakukannya, dan saya tahu itu sulit dipercaya. Jika saya tidak bisa mengemudi cukup kompetitif, saya tidak akan berada di sini,” tegasnya.
Sementara itu, Deputi Tim Principle William, Claire Williams menyambut gembira kembalinya Kubica. Menurutnya, kembalinya Kubica menunjukkan kekuatan karakter dan keuletannya untuk bisa kembali ke Formula 1.
“Robert (Kubica) telah melakukan pekerjaan luar biasa tahun ini. Dia mampu mendorong sebagai pebalap cadangan dan melakukan beberapa pekerjaan hebat di trek balap,” ucapnya.
“Tahun depan adalah awal baru bagi Williams dan saya telah menghabiskan banyak waktu bersamanya selama tahun ini, dan saya benar-benar menikmati upayanya,” lanjutnya.
Robert Kubica terjun di ajang F1 tahun 2006 dengan mengemudikan BMW Sauber untuk menggantikan pebalap asal Kanada, Jacques Villeneuve. Selama empat musim dia mampu menjadi pebalap asal Polandia pertama yang merebut pole position, lap tercepat, dan podium juara.
Musim 2010 Kubica hijrah ke tim Renault setelah mencatat beberapa keberhasilan bersama BMW-Sauber. Setahun berselang pebalap dengan nama lengkap Robert Józef "Bob" Kubica itu mengalami kecelakaan hebat dalam sebuah balapan.
Mobilnya menabrak dinding pembatas jalan (barrier) hingga menimbulkan patah tulang, luka-luka di sisi kanan tubuhnya, dan hampir mengalami patah tulang lengan kanannya.
Banyak media menulis kesempatan untuk hidup nyaris tipis. Tetapi Kubica mampu melewati proses rehabilitasi panjang dan bisa kembali ke olahraga. Pasca rehabilitasi, dia berkesempatan tampil dalam sebuah balapan single-seaters dan mencicipi Kejuaraan Reli Dunia selama tiga tahun.
Tahun 2016 Kubica berkesempatan menjajal simulator pabrikan konstruktor mobil balap Italia, Dallara. Tes itu dilewati dengan baik dan menyadarkannya untuk bermimpi kembali ke F1.
Setahun berselang, ia melakukan serangkaian tes F1 bersama Renault hingga membuat Williams tergoda. Puncaknya di tahun 2018 memberinya kontrak untuk memulai balapan.