Logo

Risma Protes Pelibatan Aksi Demo Melibatkan Anak-anak

Reporter:,Editor:

Senin, 19 October 2020 15:40 UTC

Risma Protes Pelibatan Aksi Demo Melibatkan Anak-anak

DIALOG: Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat dialog dengan siswa yang masih duduk di bangku SMP, di SMPN 1 Surabaya, Senin 19 Oktober 2020. Foto: Humas Pemkot Surabaya

JATIMNET.COM, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyampaikan protes keras atas pelibatan anak-anak dalam melakukan aksi demonstrasi anarkis. Sebab, anak-anak itu masih belum mengerti apapun, apalagi sudah diatur dalam Undang-undang perlindungan anak.

“Saya protes keras kalau di usia anak-anak dilibatkan. Sebab mereka ini belum mengerti apapun. Ada undang-undang perlindungan anak yang saya gunakan, bahwa mereka jangan digunakan,” kata wanita yang akrab disapa Risma itu saat menyampaikan protesnya, Senin 19 Oktober 2020.

Selan itu, Presiden UCLG ASPAC ini juga mengajak seluruh warga Kota Surabaya, termasuk Komunitas Jogoboyo (Jogo Suroboyo) untuk selalu menjaga dan mengamankan kota ini. Terutama menjaga anak-anak supaya tidak dieksploitasi.

BACA JUGA: Pelajar Surabaya Ikut Demo, Risma: Kalian Kurang Bersyukur Anak-anakku

“Jadi, eksploitasi anak-anak yang ingin saya sampaikan bukan berarti anak-anak hanya diajak untuk bekerja, tapi anak-anak dikondisikan seperti ini, juga bisa disebut eksploitasi anak. Oleh karena itu, ayo kita semua jaga kondisi kota ini supaya tidak ada lagi korban (aksi demo anarkis), terutama anak-anak dan lainnya,” ia menegaskan.

Namun, Risma juga mempersilahkan para pihak untuk menggelar demonstrasi di Surabaya menyampaikan aspirasinya karena itu dilindungi undang-undang.

Tapi, yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai merusak fasilitas umum. "Semua fasilitas itu karena dibayar dengan uang rakyat yang mana rakyat mengumpukan rupiah demi rupiah,” ia mempersilahkan.

Demi mencegah supaya tidak terlibat lagi, Risma memberikan treatment atau pengarahan serta motivasi kepada anak-anak yang sebelumnya ikut terlibat demontrasi anarkis. Harapannya, tentu anak-anak itu tidak terlibat lagi melakukan aksi demo anarkis seperti sebelumnya.

BACA JUGA: Aksi Demo di Depan Grahadi, Polda Jatim Menyebutkan Didominasi Pelajar SMA/SMK

Sementara, Koordinator Komunitas Jogo Suroboyo (Jogoboyo) Kusnan menyampaikan sikap terkait rencana demonstrasi yang akan dilakukan besok.

Kusnan meminta agar para aktivis buruh, kawan-kawan dan adik-adik mahasiswa yang akan mengikuti aksi menolak undang-undang Omnibus Law besok tidak melibatkan anak-anak di bawah umur yang belum paham tentang aksi tersebut.

“Kami juga meminta untuk tetap menjaga kondusifitas Kota Surabaya dengan tidak merusak fasilitas milik public atau masyarakat,” kata Kusnan.

Bahkan, ia juga meminta untuk saling mengawasi para provokasi pihak luar yang menginginkan Kota Surabaya kacau dan tidak aman. Oleh karena itu, ia memastikan siap menghadang apabila ada yang merusak fasilitas umum di Surabaya. “Jika membuat kekacauan di Surabaya, apalagi merusak fasilitas umum, kami siap menghadang, karena ini bumi kami yang dibangun dengan susah payah,” ia memungkasi.