Rabu, 02 February 2022 12:20 UTC
TANAM DI HUTAN MANGROVE Wali Kota Probolinggo bersama pelajar dan swasta saat melakukan penanaman mangrove. Foto : Diskominfo.
JATIMNET.COM, Probolinggo - Aksi menanam 1000 bibit mangrove dilakukan Pemerintah Kota Probolinggo bersama para pelajar dan karyawan PT KTI, di areal wisata Pantai Permata Pilang, Rabu 2 Februari 2022. Aksi tersebut dalam rangka memperingati Hari Lahan Basah Sedunia tahun 2022, sekaligus restorasi dan rehabilitasi hutan mangrove guna mensukseskan Presidensi G20 Indonesia.
Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin mengatakan, pentingnya merawat dan menjaga hutan mangrove untuk kelestarian lingkungan, di kawasan pesisir Kota Probolinggo. Hutan mangrove, merupakan salah satu lahan basah yang sangat penting bagi lingkungan karena dapat melindungi tepi laut dari gelombang laut.
"Selain itu, juga bisa mengurangi dampak banjir, menyerap polutan dan meningkatkan kualitas air,”ujar Hadi di sela-sela aksi penanaman mangrove.
Senada dikatakan Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kemitraan Lingkungan Hidup (P2KLH) DLH, Neli menjelaskan, selain mencegah abrasi pantai, lewat penanaman pohon juga bermanfaat menjaga ekosistem di wilayah pesisir pantai. ”Itu supaya kualitas air laut terjaga, serta ekosistem yang ada di lautnya juga bisa terjaga, lewat penanaman pohon mangrove semacam ini,” harapnya.
Baca Juga: Pesan Khofifah saat Tanam Mangrove dan Cemara di Pantai Bohai Probolinggo
Adapun beberapa mitra DLH yang berpartisipasi pada agenda tersebut antara lain Paguyuban Penarik Gerobak Sampah Cekatan, Riang, Inovatif dan Amanah (PGS Ceria), Penyandang Cacat Peduli Lingkungan Kota Probolinggo (Pecel Koprol).
Kemudian dari Paguyuban Abang Becak Peduli Lingkungan, Komunitas Pelestari Keanekaragaman Hayati (Komtari Kehati), Paguyuban Peduli Sampah (Papesa) dan Forum Masyarakat Peduli Sungai (Formalis).
Ketua Formalis, Abdul Rohim menilai, Pantai Permata merupakan wilayah konservasi sekaligus ikon Kota Probolinggo, sehingga benar-benat perlu dirawat. “Karena ini area konservasi dan ebagai ikon Kota Probolinggo, semoga masyarakat lainnya juga turut menjaga dan merawat,” kata Abdul Rohim.
Sementara salah seorang peserta aksi, Inneva berharap, aksi penanaman mangrove nantinya bisa dilaksanakan kembali. Itu sebagai bentuk kepedulian pelajar, terhadap lingkungan. “Kepengen nanti ada lagi, dengan teman-teman lainnya lebih banyak lagi,” terangnya yang berkesempatan menanam 4 bibit mangrove.