JATIMNET.COM, Mojokerto - Ratusan anggota perguruan silat mendatangi Mapolres Mojokerto di Jalan Gajah Mada, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, untuk menuntut agar kepolisian mengusut tuntas kasus penganiayaan yang menimpa rekan mereka di Kecamatan Kutorejo beberapa waktu lalu.

Dalam aksinya, ratusan anggota perguruan silat dari Mojokerto, Sidoarjo, dan Pasuruan ini sempat merusak warung hingga menjarah sebuah handphone milik anggota perguruan silat lain, Jumat malam, 27 Oktober 2023.

Salah satu warga di lokasi, Muhammad Hasbi, mengatakan dirinya tiba tiba diserang sejumlah remaja sambil melempari dirinya dengan batu bata.

"Ada satu yang dikejar ke sini semua. Terus masuk ke sini ambil barang-barang. HP tiga, saklar. Motor-motor dirusak (pelaku), enggak tahu juga siapa, banyak tadi," ujarnya.

Selain itu, ratusan pesilat itu juga menganiaya seorang kurir paket hingga terluka parah di bagian kepala saat melintas di Jalan Raya Desa Menanggal, Kecamatan Mojosari.

Sebelumnya, ratusan massa perguruan silat melakukan konvoi dan aksi unjuk rasa ke Mapolres Mojokerto dengan mengendarai sepeda motor dan berbagai atribut hingga menyebabkan kemacetan dan viral di media sosial Facebook.

Ketua Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Mojokerto Raya, Hari Soetjipto, sempat menyampaikan pernyataan pada ratusan pesilat jika Polres Mojokerto telah menangani perkara yang telah terjadi.

"Di dalam tadi sudah dijelaskan ke saya bahwa permasalahan sampean semuanya sudah mulai awal sudah diatensi (diperhatikan)," ucapnya.

Menanggapi tuntutan massa tersebut, Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Imam Mujali menyampaikan pihaknya telah melakukan penyelidikan dan memeriksa sejumlah saksi mata dan memeriksa CCTV sekitar lokasi.

"Mohon maaf kami sampaikan ke teman-teman, kami masih melakukan penyelidikan dan kami kumpulkan semua ketua cabang ranting. Sampai kami juga cek CCTV semua, sudah kami sampaikan ke beliau. Intinya mohon doanya semoga cepat terungkap," katanya.

Reporter: Hasan