Selasa, 04 September 2018 12:31 UTC
Nahdlatul Ulama (NU).
JATIMNET.COM, Surabaya – Keputusan KH Ma’ruf Amin lengser keprabon dari jabatan Rais Aam Pengurus Besar NU (PBNU) langsung ditanggapi oleh jajaran Pengurus Wilayah NU (PWNU) Jawa Timur dengan mengusulkan nama KH Miftahul Akhyar.
Menurut Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar, sosok KH Miftahul Akhyar adalah sosok yang sangat tepat. Selain karena KH Miftahul Akhar saat ini sudah menjabat sebagai Wakil Rais Aam PBNU, dia dianggap sebagai sosok yang memiliki akar kuat di nahdliyin.
“Kiai sepuh di Jawa Timur sudah sepakat mengajukan agar KH Miftah menjadi Rais Aam,” kata Marzuki, Selasa 4 September 2018.
Ia menyampaikan, alasan pemilihan Kiai Miftah didasari atas beberapa faktor seperti memiliki keilmuan dan kealiman cukup, punya koneksitas baik dengan ulama sepuh, serta memiliki akar kuat di pesantren kuno.
“Kiai Miftah akarnya kuat karena besanan dengan pengasuh Pondok Sarang, sementara itu punya kaitan dengan pondok tua juga kuat artinya dukungan massa kuat. Insya Allah kalau digoyang isu banyak yang ngerewangi (membantu),” tutur pengasuh Ponpes Sabilurrasyad, Nggasek, Malang ini.
Pengasuh Ponpes Annuqayah, Prof. Dr. KH Abdul A’la menyatakan hal senada. Menurutnya, KH Miftah adalah sosok yang memenuhi syarat sebagai Rais Aam PBNU menggantikan KH Ma’ruf Amin. “Tentu kalau yang cocok jadi Rais Aam selanjutnya, yang ada di kepala saya jawabannya adalah KH Miftah,” ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, KH Miftahul Akhyar masih enggan untuk menanggapi usulan dari para kiai di Jawa Timur tersebut. “Nanti saja ya, sesuai dengan AD/ART aja,” katanya.
KH Ma’ruf Amin sudah menyatakan pamit dari jabatannya sebagai rais aam menyusul penetapan dirinya sebagai calon wakil presiden (cawapres) Joko Widodo.