Logo

Puncak Hari Jadi Kabupaten Mojokerto ke 703, Perayaan Dibalut Keharmonian Khas Majapahit

Bupati Ikfina : Masyarakat Ini Penerus Kerajaan Majapahit
Reporter:,Editor:

Selasa, 09 May 2023 03:00 UTC

Puncak Hari Jadi Kabupaten Mojokerto ke 703, Perayaan Dibalut Keharmonian Khas Majapahit

no image available

JATIMNET.COM, Mojokerto - Momentum hari jadi Kabupaten Mojokerto ke-703 dirayakan dengan penuh keharmonian dalam balutan pakaian khas ala Majapahit di halaman pendopo Kantor Pemkab, pada Selasa, 9 Mei 2023. 

Penampilan drama kolosal Tribhuwana Labuh Nagari Penobatan Ratu Tribhuwana Tunggadewi semakin membuat perayaan semarak dan khidmat. 

Peringatan hari jadi kali ini pun mengusung tema 'Bersatu dan berkarya untuk Mojokerto maju lebih cepat'. Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati memimpin langsung upacara peringatan hari jadi tersebut.

Ditemui usai pelaksanaan upacara hari jadi, pemimpin perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto ini menjelaskan, dirinya mengajak segenap masyarakat untuk melanjutkan perjuangan dan cita-cita para pemimpin terdahulu. Serta menjadikan momen ini penyemangat untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Kabupaten Mojokerto.

"Masyarakat Kabupaten Mojokerto ini adalah penerus dari kerajaan Majapahit. Dalam rangka kita mengingat momen perjuangan dari para pendahulu kita, bagaimana kemudian ada suatu nilai-nilai wujud yang harus kita pertahankan. Dan kita lestarikan yang menjadi penyemangat untuk kita semuanya," kata Ikfina. 

Ikfina menyebutkan, jika Hari Jadi Kabupaten Mojokerto telah ditetapkan sejak 9 Mei 1293, atau sesuai Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Mojokerto Nomor 230 Tahun 1993 tanggal 8 Mei 1993 tentang penetapan hari jadi Kabupaten Mojokerto.

Selain itu, lanjut Ikfina, dinobatkan pula sebagai momentum kemenangan pasukan Kerajaan Majapahit di bawah pimpinan Raden Wijaya yang berhasil mengalahkan pasukan Tartar.

"Tanggal 9 Mei 1293 dipilih mengingat bahwa tanggal tersebut merupakan momentum kemenangan pasukan Kerajaan Majapahit di bawah pimpinan Raden Wijaya yang berhasil mengalahkan pasukan Tartar, baik kemenangan secara diplomatik maupun militer," ujarnya. 

Tak sampai disitu, penetapan ini, sebut Ikfina, telah melalui deretan sidang-sidang DPRD Kabupaten Mojokerto yang berdasarkan delapan peristiwa sejarah. Yaitu dari Kerajaan Majapahit, khasanah prasasti kidung, perjanjian giyanti, hingga pendudukkan sekutu atau pemerintahan Inggris di Jawa.

"Sehingga momentum tersebut dijadikan sebagai konsideran utama untuk membuat keputusan politik DPRD Kabupaten Mojokerto sebagai hari jadi Kabupaten Mojokerto melalui keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Nomor 9 Tahun 1993 tanggal 8 Mei 1993 tentang Persetujuan Penetapan Hari Jadi Kabupaten Mojokerto," imbuhnya. 

Petinggi Pemkab Mojokerto ini menjelaskan alasan mengusung tema 'Bersatu dan berkarya untuk mojokerto maju lebih cepat'. Menurutnya segala kekurangan dan dampak dari pandemi Covid-19 harus dihadapi bersama. 

Selain itu, sinergitas dan solidaritas semua pihak juga harus ditunjang dengan kerja keras agar bisa bersatu dan berkarya di era baru setelah beberapa tahun berperang dengan Covid-19.

"Maka bersatu tidak boleh ditinggalkan, karena Majapahit besar karena bersatu. Kemudian saat ini kita harus menunjukkan karya. Kita harus berlomba untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dengan menggunakan semua potensi yang kita miliki dengan efisiensi. Supaya Kabupaten Mojokerto maju lebih cepat," ungkapnya. (ADV/Inforial)

Reporter: Hasan