Senin, 02 October 2023 12:20 UTC
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat di pabrik kertas PT Tjiwi Kimia
JATIMNET.COM, Mojokerto - Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap dengan kapasitas 9,8 Megawatt-peak (MWp) dimiliki oleh Pabrik kertas terbesar di Indonesia PT Tjiwi Kimia Tbk yang ada di Kabupaten Mojokerto.
Sistem fotovoltaik (PV) ini pun secara langsung langsung Gubernur Jawa Timmur Khofifah Indar Parawansa, pada Senin 02 Oktober 2023 pagi.
Sistem PV sendiri merupakan pembangkit energi listrik yang mengkonversi energi sinar matahari menjadi listrik dengan menggunakan suatu piranti semikonduktor yang disebut sel surya. Adapun Panel sel surya milik PT Tjiwi Kimia sendiri di letakkan di atap dengan area seluas 11.4 hektare (ha).
Suhendra Wiriadinata Presiden Direktur PT Tjiwi Kimia Tbk. menjelaskan, pembuatan PLTS atap 9,8 MWp sebagai pendorong praktik bisnis yang tentunya lebih ramah lingkungan dan pendukung capaian target dekarbonisasi maupun zero emission oleh pemerintah Indonesia.
Dengan harapan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) hingga 12.400 ton CO2e setiap tahunnya. Instalasi ini sendiri melibatkan 11 bangunan besar, dengan memanfaatkan potensi dari atap bangunan tanpa mengganggu area terbuka hijau.
"Berfokus pada prinsip-prinsip keberlanjutan, kami berkomitmen menjalankan usaha dengan memperhatikan aspek lingkungan, ekonomi, sosial, dan tata kelola yang baik. Adopsi teknologi solar panel ini adalah wujud nyata dari dedikasi kami untuk berkontribusi menciptakan masa depan yang lebih baik dengan melakukan proses dekarbonisasi," ujar Suhendra.
Langkah ini, lanjut Presiden Direktur, sudah sejalan dengan komitmen peningkatan kinerja ESG yang lebih baik dalam setiap kegiatan bisnis dan operasional APP Sinar Mas, yang juga tertuang dalam Sustainability Roadmap Vision 2030.
Penerapan prinsip-prinsip ESG merupakan aspek penting dari rangkaian operasional perusahaan, yang harus dijadikan fokus karena akan berdampak signifikan pada kelangsungan usaha jangka panjang.
"Penerapan prinsip ESG dalam aspek produksi antara lain dengan pengurangan jejak karbon melalui praktik kerja terbaik, salah satunya dengan menggunakan teknologi yang efisien dan ramah lingkungan. Selain itu juga dilakukan peningkatan komposisi energi terbarukan dalam bauran energi dan mengurangi konsumsi energi," imbuhnya.
Ia membeberkan, adopsi teknologi solar panel oleh pihaknya sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia untuk mencapai zero emission dan mendorong FOLU Net Sink 2030. Penerapan teknologi ini dalam proses produksi kertas tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga memastikan pengurangan emisi karbon secara signifikan.
"Dengan berkontribusi aktif dalam pencapaian target pemerintah, Tjiwi Kimia memperlihatkan peran aktif industri dalam penciptaan masa depan yang berkelanjutan," pungkasnya.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi dan mendukung wujud nyata pabrik kertas terbesar di Indonesia ini dalam mewujudkan zero emission. Utamanya di wilayah Jatim.
Ia pun berharap dedikasi nyata dengan di bangunnya PTSL atap 9,8 MWp bisa menjadi referensi tidak hanya bagi pabrik yang ada di Jawa Timur tapi juga di Indonesia yang berusaha terus bergerak meninggalkan fosil ke non fosil dan menjadi energi terbarukan.
"Selain memperingati 51 tahun Tjiwi Kimia dan yang menarik adalah kita juga meresmikan ini ada PLTS atap 9,8 MWp. Untuk sebuah corporation terbesar se-Indonesia. Mudah-mudahhan ini akan terus bisa dikembangkan. Apa yang dilakukan pabrik kertas Tjiwi Kimia ini menjadi referensi tidak hanya bagi pabrik yang ada di Jawa Timur tapi juga di Indonesia," pungkas Khofifah.
