Logo

PSP Qomaruddin Katalogisasi Tiga Ribu Halaman Naskah Pesantren

Reporter:,Editor:

Senin, 08 July 2019 22:20 UTC

PSP Qomaruddin Katalogisasi Tiga Ribu Halaman Naskah Pesantren

NASKAH KUNO. Tim dari Pusat Studi Pesantren (PSP) Qomaruddin menyusun katalog dari tiga ribu halaman naskah pesantren dan ditargetkan rampung dua bulan ke depan. Foto: Ist

JATIMNET.COM, Surabaya – Kelompok kajian pesantren dan kebudayaan yang tergabung dalam Pusat Studi Pesantren (PSP) Qomaruddin menyusun katalog untuk tiga ribu halaman naskah pesantren.

Penyusunan naskah pesantren mulai dari Bungah Gresik hingga Tuban ini akan dilakukan selama dua bulan ke depan. Harapannya, masyarakat dapat mempelajari dinamika pemikiran ulama nusantara yang berada di Sampurnan Bungah Gresik.

Sebelum penyusunan katalog, PSP memberikan pendampingan teknis kepada 20 orang yang dipandu Ketua Umum Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa) Munawar Holil. Peserta juga diberi atribut keamanan (sarung tangan dan masker), draft katalog, borang deskripsi, dan diminta untuk mengisi borang tersebut berdasarkah naskah yang diberikan.

BACA JUGA: Dreamsea Digitalisasi 22 Naskah Kuno di Banyuwangi

“Katalog naskah yang baik di antaranya adalah adanya judul naskah, judul teks, pengarang, penyalin, pemilik, tanggal, dan tempat penyalinan, jenis huruf, ukuran naskah, jenis alas naskah, serta kondisi naskah,” kata Munawar Holil, Ketua Umum Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa), dalam rilis yang diterima Jatimnet, Senin 8 Juli 2019.

Menurutnya, prosedur dalam katalogisasi naskah ialah meliputi perencanaan, persiapan, deskripsi naskah, re-check dan penyusunan draft katalog.

BACA JUGA: Keraton Yogyakarta Bangun Perpustakaan Digital Khusus Naskah Kuno

Pusat Studi Pesantren selain menyusun tiga ribu halaman naskah pesantren juga akan menerbitkannya. Lembaga yang berdiri sejak 2018, di bawah naungan kampus Institut Agama Islam (IAI) Qomaruddin, Gresik ini fokus pada khazanah pesantren dan kebudayaan.

Awalnya, lembaga ini menekuni kajian manuskrip atau naskah pesantren. Di mana naskah- naskah itu diperoleh dari buah karya kiai-kiai yang bersanadkan langsung ke pendiri pondok pesantren Qomaruddin, yang berdiri sejak 1775.