Minggu, 17 February 2019 14:11 UTC
Ilustrasi: Gilas Audi
JATIMNET.COM, Surabaya – Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menawarkan kemandirian di semua sektor, sedangkan Joko Widodo menawarkan visi Indonesia Maju.
Dalam pemaparan visi misi, moderator Tommy Tjokro dan Anisa Dasuki mempersilakan capres nomor 02 Prabowo Subianto memaparkan visi misi dalam tiga menit. Setelah itu, giliran capres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) memaparkan visi misinya.
Capres 02 Prabowo Subianto mengatakan untuk menjadi negara yang berhasil diperlukan kemandirian. Yaitu mencapai swasembada pangan, swasembada energi, dan swasembada air.
“PBB mengatakan tiga hal ini adalah masalah utama sebagai tolok ukur keberhasilan suatu negara. Keberhasilan suatu negara adalah memenuhi pangan, memenuhi energi dan memenuhi air untuk rakyatnya agar kita bisa survive sebagai suatu bangsa,” katanya.
BACA JUGA: Amin Hadir Debat, Sandiaga Nobar Di Jabar
Jika terpilih menjadi presiden, Prabowo berjanji akan menjamin pangan dalam harga terjangkau untuk seluruh rakyat Indonesia dan menjamin produsen, dalam hal ini petani, peternak dan nelayan harus mendapat imbalan penghasilan yang memadai. Serta siap memberikan pupuk dalam jumlah apapun yang dibutuhkan petani.
“Itu komitmen kami. Kami yakin Indonesia bisa berdiri di kaki sendiri. Agar kekayaan Indonesia tidak mengalir ke luar negeri. Ini bukan salah siapa-siapa, tapi salah kita semua. Mari bersama mencari pemecahannya,” kata Prabowo.
Di bidang infrastruktur, Prabowo memuji kinerja Jokowi. Tapi sebagai negara demokrasi, dia menawarkan strategi lain untuk membawa kemakmuran dan keadilan bagi Rakyat Indonesia.
“Karena ini negara demokrasi maka saya tawarkan stratregi lain untuk mempercepat kemakmuran dan keadilan bagi rakyat Indonesia,” katanya.
BACA JUGA: Jelang Debat, Jokowi Momong Cucu
Sementara itu, Jokowi menawarkan visi misi Indonesia Maju. Di bidang energi ke depan, nomor urut 01 ingin mengurangi pemakaian energi fosil. Sehingga pemakaian biodesel akan terus dikembangkan, agar ketergantungan makin berkurang dari tahun ke tahun.
Di bidang infrastruktur, Jokowi menyinggung telah menggulirkan dana desa senilai Rp 187 triliun untuk pembangunan jalan desa. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan sudah membangun 191 ribu kilometer jalan produksi desa yang bermanfaat bagi petani dan 58 ribu unit irigasi.
“Di bidang pangan, kita ingin ketersediaan pangan stok pangan, stabilitas harga harus terus kita jaga,” kata Jokowi.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada petani jagung. Sebab pada tahun 2014 Indonesia masih impor jagung 3,5 juta ton. Sedangkan pada 2018, impor jagung hanya 180 ribu ton. “Artinya ada produksi 3,3 juta ton yang sudah dilakukan petani. Ini lompatan besar,” katanya.
Di bidang lingkungan hidup, Jokowi mengungkap jika sudah tiga tahun terakhir kebakaran hutan dan kebakaran lahan gambut tidak terjadi. Selain itu, juga ingin mengurangi sampah plastik di sungai dan laut. “Saya kira itu dedikasi kita untuk indonesia maju,” katanya.