Minggu, 12 January 2020 07:49 UTC
Ketua Desk Pilkada DPW PPP Jawa Timur, Abdur Rosyid. Foto: Faizin Adi.
JATIMNET.COM, Jember – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memasang target realistis dalam Pilkada Serentak 2020 di Jawa Timur. Partai berlambang kakbah itu menargetkan kemenangan di delapan daerah dari 19 kabupaten/ kota yang menggelar pilkada.
Delapan daerah yang diincar adalah Situbondo, Sumenep, Jember, Banyuwangi, Lamongan, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Kediri, dan Kota Blitar. Delapan daerah itu didasari besaran kursi yang dimiliki PPP serta maju-tidaknya petahana.
“Kami berharap semua daerah bisa dimenangkan,” kata Ketua Desk Pilkada DPW PPP Jawa Timur, Abdur Rosyid di sela Rapimcabsus dengan agenda pemaparan visi-misi bakal calon Bupati Jember di Hotel Bintang Mulia, Minggu 12 Januari 2020.
Dari delapan daerah, Situbondo yang paling berpeluang. Rosyid menyebut Situbondo memiliki sembilan dari 45 kursi di DPRD. Jumlah tersebut sudah cukup untuk mencalonkan bupati tanpa berkoalisi. Terlebih Situbondo menjadi satu-satunya daerah yang menjadikan PPP bisa maju sendiri.
BACA JUGA: PPP Kian Dekat dengan Machfud Arifin
Diterangkan Rosyid, mengacu Pasal 40 UU No 10 tahun 2016 tentang pemilihan gubernur, bupati dan wali kota, calon kepala daerah harus didukung minimal 20 persen dari total kursi di DPRD atau 25 persen akumulasi suara sah.
PPP di tujuh kota lainnya harus berkoalisi lantaran suaranya kurang dari 20 persen. Sumenep, Jember, Kabuapten Mojokerto dan Banyuwangi misalnya. PPP mendapatkan masing-masing tujuh kursi, lima, dan empat.
“Untuk Sumenep PPP kurang tiga kursi, sedangkan Jember dan Kabupaten Mojokerto sama-sama mendapatkan lima kursi, dan di Banyuwangi kami mendapat empat kursi. Di empat daerah itu perlu berkoalisi,” Rosyid menjelaskan.
Sejauh ini peluang PPP di Pilwali Blitar juga cukup terbuka. Sebab partai ini meraih tiga kursi dari total 25 anggota parlemen. Sedikitnya PPP butuh tambahan tiga suara lagi untuk bisa maju dalam kontestasi pilwali.
BACA JUGA: Pungkasiadi Anggap Enteng Tantangan Ikfinal Kemal Pasa
Persiapan PPP di Lamongan dan Kabupaten Mojokerto dianggap lebih cair. Bahkan di Lamongan telah sembilan kandidat melamar PPP setelah petahana tidak bisa maju. Padahal kursi yang didapat PPP di Lamongan hanya tiga kursi dari 50 anggota DPRD.
Kabupaten Mojokerto juga tidak kalah dinamis. Setelah Mustafa Kemal Pasa menjalani vonis akibat terlibat korupsi. Sementara wakilnya, Pungkasiadi hanya menjabat selama 16 bulan, dan telah melamar ke PPP pada akhir tahun 2019 kemarin.
Kabupaten Kediri cukup berat meski PPP mengaku cukup optimistis. Di Kota Tahu itu, PPP hanya meraup tiga kursi dari 50 kursi. Kami berharap bisa menang meski hanya mendapat dua kursi di Kabupaten Kediri,” tegas Rosyid.
