Senin, 09 September 2019 12:30 UTC
ASRAMA MAHASISWA. Kunjungan anggota DPR pascaperistiwa pengepungan asrama mahasiswa Papua selama dua hari, 16-17 Agustus 2019. penghuni asrama menolak siapapun yang datang. Foto: Dok/Baehaqi
JATIMNET.COM, Surabaya – Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Frans Barung Mangera menyarankan wartawan tidak memberitakan pelemparan karung yang berisi ular ke Asrama Mahasiswa Papua, Senin 9 September 2019 sekitar pukul 04.19 WIB.
“Saran, tidak usah diberitakan. Sebab kalau diberitakan kita masuk pada skenario memanas-manasi situasi,” kata Barung melalui pesan singkat kepada wartawan, Senin 9 September 2019.
“Ini termakan provokasi. Kasihan Papua harus masuk dalam skenario mereka. Mana mungkin dilempar dari luar sebab asrama kita jaga keamanannya,” kata Barung menambahkan.
Pendamping Mahasiswa Papua di Surabaya, Richardany Nawipa sebelumnya mengatakan, pelemparan karung berisi ular tersebut terjadi sekitar pukul 04.19 WIB. Pelakunya diduga empat orang yang melempar dua karung berisi ular ke dalam pekarangan asrama.
BACA JUGA: Asrama Mahasiswa Papua Diteror Pelemparan Ular Berbisa
“Ada dua motor yang ditumpangi empat orang tidak dikenal. Mereka melemparkan dua karung terbuka yang berisi ular,” jelasnya kepada Jatimnet.com.
Dia menambahkan kedua orang ini diduga sempat berhenti di depan asrama. Richardany merinci terdapat dua karung berupa satu karung plastik ukuran 15-20 kilogram berisi satu ekor ular dan tiga ekor ular di karung kain berukuran 10 kilogram.
“Kami duga yang di karung kain mungkin berbisa, ularnya agresif, kami khawatir kalau ular ini berbisa,” ujar Richardany menambahkan.
BACA JUGA: Whisnu Minta Pelaku Teror Pelemparan Ular di AMP Segera Ditangkap
Saat melihat ular tersebut, sejumlah penghuni asrama mencoba menangkapnya. Namun dua ekor ular gagal ditangkap, lantaran kabur menuju selokan di dalam asrama. Sementara seekor lainnya berhasil ditangkap lantaran belum keluar dari karung.
Richardany menambahkan, hingga Senin siang sejumlah mahasiswa Papua yang berada di dalam asrama belum menemukan dua ekor ular kabur ke selokan. “Semoga tidak ada korban gigitan ular,” harapnya.
Sementara itu, saat semua penghuni asrama terbangun dan keluar kamar, Dany, sapaannya, menyebut orang tidak dikenal tersebut telah melarikan diri mengendarai sepeda motor.
Sebelumnya, Jatimnet.com mencoba mengonfirmasi dengan mendatangi AMP. Namun banner bertuliskan “Siapapun yang datang kami tolak” masih terpasang.
Sedangkan Dany membenarkan adanya pelemparan ular di dalam asrama. “Saat itu saya sedang tidak di Asrama, tapi info itu benar,” jelasnya