Selasa, 25 May 2021 08:20 UTC
TAHAN GEMPA. Rumah warga Kelurahan Mojopanggung, Banyuwangi, yang sudah direnovasi PMI Banyuwangi dengan teknik Ferosemen dan atap ringan agar lebih kuat terhadap gempa, Selasa, 25 Mei 2021. Foto: Ahmad Suudi
JATIMNET.COM, Banyuwangi – Palang Merah Indonesia (PMI) Banyuwangi menyelesaikan renovasi empat rumah tahan gempa di wilayah kerjanya. Salah satunya rumah milik warga Lingkungan Cungking, Kelurahan Mojopanggung, Banyuwangi yang diluncurkan Selasa, 25 Mei 2021.
Pelaksanaan dilakukan oleh Tim Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) Kelurahan Mojopanggung yang dibentuk dan dibina PMI Banyuwangi. Proses pembangunan rumah berjalan selama satu bulan dengan menambahkan penguatan dinding dan mengurangi beban atap.
Koordinator Tim Sibat Kelurahan Mojopanggung Tri Putra mengatakan dinding rumah diperkuat dengan teknik Ferosemen, yakni membuat tegakan dengan menambah semen di dinding yang juga dilapisi jaring kawat berdiameter 1 milimeter.
BACA JUGA: Kontruksi Bangunan Rumah Modern Tahan Gempa
Standarnya setiap 3 meter tembok dan di sudut dinding mendapatkan satu tegakan Ferosemen. Namun rumah yang direnovasi di Lingkungan Cungking itu di bagian tertentu berukuran panjang 4 meter.
Pihaknya kemudian juga membuat Ferosemen menyilang agar lebih tahan terhadap goncangan.
"Dari tembok batu bata kita semen dulu 1 sentimeter, kita beri kawat jadi berbentuk kotak, lalu kita semen lagi 1 sentimeter," kata Tri.
Wakil Ketua PMI Banyuwangi Nurhadi mengatakan program pemodelan penguatan rumah aman gempa atau retrofitting itu diadakan di wilayah kota. Sehingga empat titik yang menjadi sasaran program berada di kelurahan-kelurahan di Kota Banyuwangi yang rawan terjadi gempa bumi.
BACA JUGA: Ini Desain Rumah Tahan Gempa yang Tak Populer
"Tujuannya mengurangi korban apabila terjadi gempa bumi. Sasarannya tokoh masyarakat, tokoh agama, kita latih agar aman dan tangguh terhadap bencana," kata Nurhadi.
Muhlis Edi Santoso, 54 tahun, sang pemilik rumah mengaku bersyukur rumahnya kini lebih kuat. Dia mengucapkan terimakasih pada Tim Sibat dan pihak-pihak yang mendukung penguatan rumahnya terhadap bencana.
"Sekarang saya tidak lagi kepikiran, khawatir anak dan istri, karena rumah sudah lebih kuat dan lebih aman," kata Muhlis.
