Logo

PKB: Kubu Prabowo-Sandiaga Tak Perlu Panik Iklan Jokowi

Reporter:

Kamis, 13 September 2018 06:21 UTC

PKB: Kubu Prabowo-Sandiaga Tak Perlu Panik Iklan Jokowi

Ilustrasi Prabowo dan Sandiaga.

JATIMNET.COM, Jakarta – Capaian kinerja Presiden Joko Widodo dalam betuk iklan mendapat sorotan pengusung pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Sebab iklan dalam bentuk video singkat itu diputar di bioskop dan mendapat reaksi dari Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Fadli Zon.

Video yang berjudul “2 Musim, 65 Bendungan” itu berisi memperlihatkan proses pembangunan sejumlah bendungan, dan diikuti testimoni petani tentang manfaat bendungan tersebut. Tentu saja iklan tersebut memancing Fadli Zon yang meminta video tersebut tidak perlu ditayangkan di bioskop.

Reaksi Fadli Zon yang dianggap kebakaran jenggot itu disikapi sinis oleh Sekretaris Jenderal DPP PKB Abdul Kadir Karding. Menurutnya, Gerindra tidak perlu kebakaran jenggot dengan meminta menghentikan iklan yang dibuat Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Dikutip dari Antara, Kamis 13 September, Karding menilai sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk menyampaian capaian yang sudah diraih selama empat tahun.

“Tidak perlu dipermasalahkan. Karena kalau tidak ada sosialisasi dan informasi soal kinerja pemerintah, nanti rakyat akan bertanya, pemerintah kerja apa,” ujarnya.

Menurutnya, jika ada pihak yang protes dan melarang iklan tersebut, sebaiknya diatur dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU).

“Kemenkominfo sudah memberikan pernyataan bahwa iklan tersebut bukan sebagai bentuk kampanye, tetapi sebagai menyampaikan capaian Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla,” lanjutnya.

Sementara itu, Plt Kepala Biro Humas Kemenkominfo Ferdinandus Setu menjelaskan peran yang diemban Kemenkominfo sesuai UU negara. Yaitu sebagai humas pemerintah yang secara otomatis menyampaikan capaian kinerja pemerintahan.

Menurutnya, apa yang disampaikan dalam iklan tersebut bukan bagian dari kampanye terkait pencapresan Jokowi pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2019. Selain itu, alasan dipilihnya bioskop untuk menayangkan iklan dinilai pertumbuhan penontonnya luar biasa dan sangat efektif.