Rabu, 05 December 2018 08:38 UTC
Ketua Umum Parta Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar. Foto : Ahmad Suudi
JATIMNET.COM, Banyuwangi - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengatakan bahwa isu rindu kepada Presiden Kedua RI Soeharto sebagai kerinduan palsu. Bahkan, efek rindu Soeharto, diyakini Muhaimin, tidak akan banyak berpengaruh pada Pilpres dan Pileg 2019
Muhaimin mengatakan rakyat merindukan Soeharto hanya narasi Partai Berkarya, dilengkapi catatan prestasi swasembada beras yang pernah dicapai Pemerintah Orde Baru. “Ada yang mencoba mengeksplorasi Pak Harto sebagai simbol untuk elektoral, saya kira sah-sah saja dalam dunia politik. Tapi reformasi tentu masih menyisakan banyak memori yang menyangkut evaluasi zaman Orde Baru dan Pak Harto,” kata Cak Imin, sapaan Muhaimin Iskandar di Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu 5 Desember 2018.
Cak Imin mengatakan masyarakat memiliki catatan evaluasi pemerintahan masa orde baru dan akan memberikan penilaiannya sendiri, masa itu layak dirindukan atau tidak. Dia juga mengatakan efek rindu Soeharto pada kontestasi Pilpres dan Pileg tahun 2019 tidak akan besar.
BACA JUGA: Sebut Soeharto Bapak Korupsi, Wasekjen PDIP Dilaporkan Polisi
Pasalnya masyarakat telah mampu membaca kemajuan-kemajuan yang tercapai di masa pasca reformasi. “Saya kira nggak akan ngefek lah, ngefek sedikit sekali. Orang sudah tahu lah era demokrasi ini sudah banyak menghasilkan prestasi,” katanya.
Dia mengatakan Indonesia kini berada di masa-masa pembangunan sehingga menemui berbagai permasalahan. Namun menurutnya dengan kesabaran dan rasa syukur, rakyat akan bisa melewati permasalahan-permasalahan itu dengan tetap setia pada NKRI.
“Isu rindu palsu ini juga dieksploitir seolah-olah zaman transisi ini semuanya rumit, tapi kemajuan anak-anak muda kita jauh lebih bebas, lebih merdeka berkreasi. Di zaman Orde Baru tidak ada itu,” pungkasnya.