Logo

Pilkada 2020, Gerindra Jatim Jajaki Komunikasi dengan Sejumlah Partai dan Ormas

Reporter:,Editor:

Sabtu, 05 October 2019 05:32 UTC

Pilkada 2020, Gerindra Jatim Jajaki Komunikasi dengan Sejumlah Partai dan Ormas

Sekretaris DPD Partai Gerindra Jawa Timur Anwar Sadad. Foto: Baehaqi

JATIMNET.COM, Surabaya - Sekretaris DPD Partai Gerindra Jawa Timur Anwar Sadad mengaku belum bergerak untuk Pilkada Surabaya 2020. Ia menyebut baru sekadar menjalin komunikasi secara informal baik dengan partai politik lain maupun organisasi masyarakat (ormas) yang memiliki basis massa kuat.

Kondisi tersebut juga terjadi di 18 kabupaten/kota lain yang menggelar pilkada serentak 2020. "Surabaya juga sama. Belum bisa dikatakan titik terang, karena kami semua masih menjalin komunikasi," ujar Sadad dikonfirmasi, Sabtu 5 Oktober 2019.

Meski sudah menjalin komunikasi, lanjut Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, partainya masih belum mengerucut ke koalisi dan siapa yang akan diusung. Gerindra masih menunggu dan melihat dinamika politik yang terus berkembang.

BACA JUGA: Gerindra Lamar Ketua PCNU Surabaya untuk Diusung dalam Pilwali

Untuk Pilkada 2020, kata Sadad, partai pimpinan Prabowo Subianto memang belum bergerak. Tidak seperti partai lain yang sudah membuka pendaftaran, Gerindra memilih menunggu seluruh tahapan pemilu 2019 selesai. Setidaknya pasca pelantikan presiden, baru fokus ke Pilkada 2020.

"Saya kira setelah pelantikan presiden kami akan bergerak melakukan rekrutmen kepala daerah di 19 kabupaten dan kota di Jatim," ungkap Sadad.

Rencananya, pendaftaran calon kepala daerah yang akan bertarung tahun depan dilakukan di DPD Partai Gerindra Jawa Timur. Semua yang ingin mendapat rekomendasi ke pengurus provinsi.

BACA JUGA: Gerindra Akan Pecat Anggota yang Korupsi

Selanjutnya, pengurus provinsi menerjunkan tim. Bersama DPC, tim ini bakal melakukan penjaringan, hingga merekomendasikan nama-nama yang memungkinkan untuk diusung ke dewan pembina partai.

Di DPP inilah nanti nama-nama yang telah diusulkan dimasukkan badan seleksi. Mereka yang akan memutuskan secara final turunnya rekomendasi partai di pilkada 2020.

"Karena AD/ART kami penentuan calon kepala daerah di tangan ketua dewan pembina. Bukan ketua umum. Tapi semua digodok dari bawah. Dari DPC dan DPD," tegasnya.