Senin, 30 July 2018 10:17 UTC
Novak Djokovic menggenggam trofi Wimbledon. FOTO: Clive Brunskill/Getty Images for Zimbio
JATIMNET.COM – Petenis Serbia Novak Djokovic baru saja merebut gelar di Wimbledon 15 Juli lalu. Itu merupakan gelar pertamanya di ajang Grand Slam tahun ini setelah kembali dari cedera panjang sepanjang tahun 2017.
Mantan petenis nomor satu dunia itu dinilai telah kembali ke bentuk pemainan terbaiknya. Selanjutnya Djokovic menyongsong seri Grand Slam penutup di Amerika Serikat (AS) Terbuka, 27 Agustus mendatang.
Nole, sapaannya, tentu bakal menghadapi sejumlah petenis tangguh di lapangan keras (hard court) di Flushing Meadows, Washington 27 Agustus mendatang.
Sejumlah nama yang pasti menjegalnya adalah Roger Federer, petenis nomor satu dunia Rafael Nadal, petenis peringkat ketiga Alexander Zverev dan pastinya unggulan asal Britania Raya, Andy Murray. Kecuali Nadal, ketiganya adalah jagoan tampil di lapangan hard court.
Skysports, Senin 30 Juli 2018 menurunkan lima petenis jagoan lapangan hard court yang bisa menjadi pengganjal ambisi Djokovic merebut gelar AS Terbuka ketiganya. Siapa saja mereka?
John Isner

Tahun ini adalah tahun kejayaan Isner. Petenis nomor satu AS itu menjuarai Miami Terbuka April lalu usai membekap Zverev di final dengan rubber set, 6-7 (4-7), 6-4 dan 6-4.
Penampilan mengesankan lain ditunjukkan Isner hingga melaju ke babak semifinal Wimbledon 2018. Itu merupakan langkah terbaik Isner sepanjang keikutsertaannya di Wimbledon.
Langkah petenis peringkat 9 dunia itu dihentikan Ryan Harrison di Atlanta Open, Minggu 29 Juli 2018. Peluangnya tampil di Flushing Meadows memberinya kesempatan unjuk gigi di hadapan penggemarnya. Senjata paling mematikan petenis kelahiran 26 Apil 1985 itu adalah servisnya yang cukup keras.
Roberto Bautista Agut

Namanya belum begitu populer. Namun Roberto Bautista Agut mampu mengejutkan banyak pihak setelah mengalahkan Juan Martin del Potro di Auckland Terbuka, 6-1, 4-6, dan 7-5.
Begitu juga dengan penampilanya di Dubai Tennis Championships Maret lalu menjinakkan Lucas Pouille 6-3 dan 6-4. Dua gelar tersebut menunjukkan Bautista sangat menikmati bila tampil di lapangan keras.
Juan Martin del Potro

Tidak ada yang menyangsikan kemampuan Juan Martin del Potro. Petenis peringkat empat dunia asal Argentina itu sudah mengancam sejak musim 2018 bergulir.
Diawali dengan gelar juara Mexico Terbuka dengan mengalahkan Kevin Anderson 6-4 dan 6-4, disusul gelar Indian Wells dengan menjungkalkan mantan petenis nomor satu, Roger Federer, 6-4, 6-7 (8-10), dan 7-6 (7-2).
Kevin Anderson

Bintang terang tengah menaungi Kevin Anderson tahun ini. Dia sanggup melaju hingga final Wimbledon pertengahan bulan Juli ini. Meski akhirnya dikalahkan Djokovic.
Perjalanannya melaju ke final tidak gampang. Dia menggasak Gael Monfils, Federer dan Isner. Nama-nama petenis yang dikalahkan cukup mentereng dengan sederet gelar dan prestasi, jika dibandingkan dengan Anderson sendiri.
Sebetulnya Februari lalu dia memenangi New York Terbuka di lapangan hard court. Kini dia duduk di peringkat kelima dunia dan bakal menjadi penantang di AS Terbuka.
Stan Wawrinka

Bukan hanya Andy Murray yang bakal kembali unjuk gigi di Washington. Stan Wawrinka juga memiliki ambisi merebut gelar keempatnya di AS Terbuka tahun ini.
Jawara edisi 2016 itu berusaha tampil maksimal pasca dibekap cedera panjang. Well, ini adalah kesempatannya setelah hanya tampil di 16 turnamen profesional tahun ini, termasuk wild card di ajang Citi Terbuka.
Petenis asal Swiss ini sempat terlempar dari peringkat 200 dunia akibat cedera panjang. Namun tampil di lapangan hard court cukup menjanjikan untuk kembali ke bentuk permainan terbaiknya.
Tahun lalu dia kalah di final Indian Wells setelah ditekuk Federer dan sebelumnya menjuarai 500 Series Dubai Championships in 2016.