Jumat, 15 May 2020 14:00 UTC
MELEDAK. Polres Ponorogo melakukan olah TKP di rumah yang dijadikan produksi petasan, karena meledak yang menyebabkan satu orang meninggal dan delapan terluka. Foto: Gayuh.
JATIMNET.COM, Ponorogo - Ledakan petasan yang terjadi di Desa Sidoharjo, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo diduga berasal kaleng bekas cat semprot pilok. Sehingga petasan itu menyebabkan satu meninggal dan delapan orang terluka.
Hal itu diketahui, setelah tim identifikasi Polres Ponorogo melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), menemukan beberapa bekas kaleng cat semprot yang terlihat sisa ledakan dari dalam kaleng. Bahkan akibat kerasnya ledakan penyangga teras rumah korban juga nyaris roboh dan genteng berhamburan terkena ledakan petasan.
“Jadi ini media baru, bubuk mesiu mercon dimasukkan ke dalam bekas kaleng cat semprot,” kata Kapolres Ponorogo AKBP Arief Fitrianto, Jumat 15 Mei 2020.
BACA JUGA: Petasan Meledak, Satu Meninggal dan Delapan Orang Terluka
Pihaknya saat ini juga terus melakukan penyelidikan guna mengetahui asal muasal bubuk petasan atau mesiu yang digunakan oleh para korban untuk membuat petasan.
“Kita sudah minta keterangan sembilan saksi, termasuk menunggu keterangan dari para korban ledakan mercon,” ujar Arief.
Pihaknya juga menghimbau agar warga Ponorogo tidak membuat petasan atau mercon karena sangat berbahaya, terlebih pembuatan balon udara yang kemudian diberi petasan dibawahnya.
“Tradisi ini harus kita hilangkan, terlebih penerbangan balon udara karena bisa membahayakan penerbangan,” terang Arief.
Sementara salah satu korban selamat, RH (22) yang masih dirawat di RSUD dr Harjono Ponorogo, mengaku melihat pembuatan petasan naas tersebut dari jarak satu meter. Rencananya petasan tersebut akan diterangkan bersama balon udara saat hari raya.
“Saya tidak tahu kenapa meledak, tiba-tiba meledak begitu saja,” katanya
