Rabu, 03 June 2020 15:00 UTC
Ilustrasi.
JATIMNET.COM, Gresik - Seorang petani, Sutaji berusia 56 tahun, warga Desa Gedang RT01-RW02, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik ditemukan meninggal di dekat pematang sawah Desa Punduttrate, Keamatan Benjeng, Gresik.
Ia meninggal diduga karena tersengat aliran listrik jebakan tikus, terbuat dari akumulator (Aki) 30 watt, miliknya sendiri. Insiden tersebut dibenarkan Kapolsek Benjeng, AKP Soleh Lukman Hadi, bahwa dari hasil yang dilakukan Visum et Repertum tidak ada tanda tanda kekerasan, dan terdapat luka pada paha kiri memang bekas sengatan listrik.
"Korban dimungkinkan meninggal kurang lebih dua jam sebelum ditemukan keluarganya Selasa (2 Juni 2020) malam. Setelah dari rumah sakit korban langsung diantar ke rumah duka, untuk dimakamkan," kata Lukman dikonfirmasi, Rabu 3 Juni 2020.
Menurut saksi, korban belum pulang dari sawah sebelum magrib. Hal itu membuat keluarga menyusul ke sawah. Sesampai di lokasi istri dan anak-nya melihat korban telungkup menindih kawat jebakan tikus beraliran listrik.
BACA JUGA: Dianggap Bahaya, PLN Akan Putus Aliran Listrik untuk Jebakan Tikus
Melihat korban dalam kondisi tidak bernyawa, keduannya meminta tolong ke keluarganya kemudian menghubungi perangkat desa setempat dan diteruskan ke Polsek Benjeng terkait kejadian tersebut.
Kasus orang meninggal tersengat listrik jebakan tikus sendiri kerap terjadi di Kabupaten Gresik, bahkan Dinas Pertanian Gresik sendiri telah mengimbau tidak menggunakan jebakan tikus disawah dengan aliran listrik.
Ditambahkan Camat Benjeng, Gresik, Suryo Wibowo, larangan dengan tidak memakai aliran listrik untuk jebakan tikus sudah disosialisasikan sebelumnya. Hingga melibatkan instansi dari PLN setempat sekalipun.
"Sering kita sosialisasikan agar petani tidak memakai listrik untuk kebakan tikus di sawah. Kami mengandeng Dinas Pertanian Gresik dan PLN, menginspeksi kelapangan dan memutus aliran jebakan sawah," katanya.