Jumat, 27 November 2020 01:00 UTC
Bupati Situbondo Dadang Wigiarto. Foto: Hozaini
JATIMNET.COM, Situbondo – Bupati Situbondo Dadang Wigiarto dikebumikan di Jalan Mawar, Kelurahan Patokan, Situbondo, melalui protokol kesehatan Covid-19 sekitar pukul 19.00 WIB. Sebelum dibawa ke pemakaman, jenazahnya dibawa ke pendapa untuk disalatkan, namun jenazah tetap di dalam mobil ambulans.
Dadang meninggal dunia setelah tiga hari melawan Covid-19. Sehari sebelum meninggal, Dadang berpesan agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan mengingat potensi penyebaran Covid bisa terjadi kapan dan dimana saja.
Pesan itu disampaikan melalui Sekretaris Daerah Syaifullah di hari kedua Bupati menjalani perawatan medis di Ruang Wijaya Kusuma RSUD dr. Abdoer Rahem, Situbondo.
“Bapak Bupati berpesan agar masyarakat patuh protokol kesehatan,” kata Syaifullah kala itu, Rabu, 25 November 2020.
BACA JUGA: Terkonfirmasi Covid-19 Bupati Situbondo Wafat
Syaifullah yang juga Ketua Satgas Covid-19 selalu memperbarui informasi kesehatan Bupati sejak masuk rumah sakit, Selasa, 24 November 2020. “Semalam Beliau terlihat stabil dan sempat mengacungkan dua jempol melalui cermin,” katanya.
Jauh sebelum terkonfirmasi Covid-19, Dadang sempat kampanye “Pakai Masker” bersama Gubernur Jawa Tumur Khofifah Indar Parawansa. Dadang juga jadi pembicara bersama Khofifah dalam talkshow di salah satu radio di Situbondo untuk mengajak masyarakat patuh protokol kesehatan.
Tak disangka, Dadang yang sebelumnya kesehatannya dinyatakan stabil menghembuskan nafas terakhirnya di usia 54 tahun karena Covid. Kabar kematiannya mengejutkan banyak pihak termasuk Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam Kecamatan Panji, Situbondo, KH. Zakki Abdullah.
Menurut Kiai Zaki, ia kaget mendengar Bupati meninggal dunia karena sebelumnya kondisinya membaik. Ia tak menyangka Bupati meninggal sangat cepat. “Mari kita doakan bersama semoga Beliau husnul khotimah,” kata kiai yang dikenal dekat dengan Bupati ini saat ditemui di rumah sakit.
