Peringati HUT RI, Petani Blitar Ikuti Lomba Balap Traktor di Sawah

Yosibio

Reporter

Yosibio

Senin, 19 Agustus 2019 - 07:47

peringati-hut-ri-petani-blitar-ikuti-lomba-balap-traktor-di-sawah

ADU CEPAT. Petani mempersiapkan diri sebelum mengikuti lomba balap traktor sawah di Kelurahan/ Kecamatan Wlingi, Senin 19 Agustus 2019. Foto: Yosibio.

JATIMNET.COM, Blitar – Petani di Kelurahan/ Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar tidak mau kalah menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-74. Mereka mengikuti lomba balap traktor di persawahan yang berlumpur.

Lomba ini digelar untuk mamacu petani agar meningkatkan ketrampilannya menggunakan alat pertanian moderen. Hand tractor yang digunakan sebagai lomba, dipacu dengan kecepatan tinggi. Petani juga diuji di lintasan sepanjang 50 meter untuk menjadi yang tercepat.

Zainal, salah satu peserta mengaku lomba ini membutuhkan keahlian mengendalikan traktor. Menurutnya, tidak gampang mengendalikan traktor untuk beradu cepat hingga garis finish.

BACA JUGA: Kiai NU Blitar Wafat Usai Diseruduk Sapi Kurban

“Lomba ini sangat unik. Pasalnya setiap peserta dituntut ketrampilannya dan harus berjibaku di lumpur untuk mencapai garis finish,” kata Zainal, saat ditanya soal lomba balap traktor, Senin 19 Agustus 2019.

Sementara itu, panitia lomba balap traktor, Agus Raharjo menjelaskan lomba ini sekaligus memperkenalkan serta meningkatkan ketrampilan petani mengoperasikan alat mesin pertanian modern.

“Bukan sekadar memeriahkan HUT RI, lomba balap traktor ini bertujuan untuk melatih ketrampilan petani. Semoga ke depan pemuda tidak malu bercocok tanam,” jelasnya di lokasi lomba.

BACA JUGA: Warga Blitar Manfaatkan Daun Jati dan Pisang Bungkus Daging Kurban

Digelarnya lomba ini tidak lepas banyaknya petani yang sudah menggunakan alat modern menggantikan alat tradisional. Selain lebih cepat, alat ini juga praktis digunakan untuk membajak sawah.

Selepas balap traktor petani, warga sekitar juga menggelar lomba tangkap lele di bekas sirkuit balap traktor. Sekitar satu kuintal lele yang dilepas panitia menjadi rebutan warga yang mengikuti lomba.

Peserta tangkap lele ini diikuti anak-anak, remaja, hingga orang tua. Penyelenggara lomba mewajibkan peserta menangkap lele dengan tangan kosong. Tidak mudah menangkap lele di persawahan yang berlumpur. Selain itu juga mengundang gelak tawa.

Baca Juga