Sabtu, 03 November 2018 06:23 UTC
ilustrasi.
JATIMNET.COM, Jakarta - Penyelam yang menjadi evakuator pesawat Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT-610 bernama Syachrul Anto meninggal saat bertugas di Perairan Karawang, Jawa Barat, Jumat 2 Oktober 2018.
Komandan Satuan Tugas SAR Kolonel Laut Isswarto mengatakan, penyebabnya kemarin Syachrul karena dekompresi. "Almarhum menyelam lebih lama dari seharusnya. Sesuai jadwal para penyelam naik jam 16.00 WIB, tetapi dia naik 30 menit lebih lama," kata dia.
Humas Basarnas Yusuf Latief membenarkan kabar kematian Syachrul, meski belum bisa memastikan penyebab kematiannya. "Nanti akan ada informasi yang lebih valid mengenai hal ini mohon tunggu saja," kata Yusuf Latief Sabtu 3 November 2018.
Berdasarkan informasi yang diterima oleh sejumlah media, Syarul dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Koja Jakarta Utara pada pukul 22.10 WIB dengan kondisi tidak sadar, tidak ada respons, tidak ada denyut nadi, dan nafas.
Pada pukul 22.30 WIB, Syahrul yang bertempat tinggal di Komplek DPR Jalan Garuda 1 Cakung ini baru dinyatakan meninggal oleh dokter jaga IGD.
Dokter pun menyarankan untuk melakukan proses otopsi ke RSCM tetap keluarga dan Basarnas menolak karena hendak langsung dibawa ke rumah duka di Surabaya, Jawa Timur.
Kepala Basarnas M Syaugi mengucapkan rasa duka citanya atas meninggalnya penyelam Syachrul Anto dalam tugas sebagai evakuator Lion Air JT-610 yang jatuh di Perairan Karawang.
"Saya sebagai Kabasarnas, turut berduka sedalam-dalamnya atas gugurnya pahlawan kemanusiaan, tim relawan kita, demi tugas negara dan bangsa, Almarhum akan dimakamkan siang ini di Surabaya," kata Syaugi di Posko JICT 2, Pelabuhan Tanjung Priok.
Syaugi pun memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya pada para relawan terutama sosok penyelam dari Indonesia Diver Community tersebut. (ant)
