Logo

Pengembangan Pulau Merah Agar Wisatawan Bisa Tinggal Lebih Lama

Reporter:,Editor:

Selasa, 19 February 2019 11:58 UTC

Pengembangan Pulau Merah Agar Wisatawan Bisa Tinggal Lebih Lama

Foto: Ist

JATIMNET.COM, Banyuwangi - Pengembangan destinasi wisata unggulan Pulau Merah, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, ditujukan untuk menambah length of stay (LOS) atau lama tinggal wisatawan.

Harapannya, jika wisatawan tinggal lebih lama di Bumi Blambangan, akan semakin banyak spending money atau uang belanja yang mereka keluarkan untuk berbagai kebutuhan.

"Target kita wisatawan tinggal 5 hari 4 malam di Banyuwangi, sehingga spending yang mereka keluarkan lebih banyak. Untuk hotel, kuliner, transportasi, oleh-oleh dan lain-lain," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi Muhammad Yanuar Bramuda, Selasa 19 Februari 2019.

Ia mengungkapkan hasil survei Alvara Research tahun 2018 yang menunjukkan rata-rata wisatawan tinggal di Banyuwangi selama 3 hari 2 malam.

BACA JUGA: Tiga BUMN Siap Gerojok Dana Kembangkan Wisata Pulau Merah

Sebagian besar mereka memilih tinggal di wilayah Banyuwangi utara karena lebih dekat dengan destinasi utama Kawah Ijen.

Sedangkan lokasi Pulau Merah yang berada di wilayah Banyuwangi selatan diharapkan mampu menjadi tujuan kedua setelah Kawah Ijen, sehingga wisatawan-wisatawan itu mau tinggal lebih lama.

Destinasi wisata pantai yang berdampingan dengan area tambang emas Tumpang Pitu itu menerima ribuan kunjungan saat akhir pekan dan ratusan kunjungan di hari biasa.

Pulau Merah akan dikembangkan tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni Perum Perhutani, PT Patra Jasa, PT Wijaya Karya Bangunan Gedung (Wika Gedung) dengan kucuran dana total Rp 18,5 miliar.

BACA JUGA: BUMN Gandeng Warga Lokal Kembangkan Pantai Pulau Merah Banyuwangi

Pembangunannya direncanakan dimulai Maret 2019. Cottage dan Beach Bar kelas premium akan dibangun untuk menarik kalangan ekonomi menengah ke atas menambah masa plesir mereka di Banyuwangi.

"Mereka bisa menikmati Pulau Merah langsung dari resort, banyak pilihan resort mahal, di samping homestay milik warga untuk kelas yang berbeda," kata Bram lagi.

Rata-rata belanja wisatawan asing sebetulnya sudah naik. Masih dari laporan Alvara, belanja wisatawan asing dari Rp 2,7 juta per kunjungan di tahun 2017, menjadi Rp 3,7 juta per kunjungan di tahun 2018.

BACA JUGA: Tiga Pantai di Jatim Yang Cocok untuk Peselancar

Survei Alvara juga mencatatkan tingkat kepuasan wisatawan naik dari 81 persen di tahun 2017, menjadi 97 persen tahun 2018. Sementara Net Promoter Score (NPS) atau tingkat kemauan wisatawan untuk promosikan wisata Banyuwangi pada orang lain naik dari 19 persen pada tahun 2017 menjadi 39,4 persen di tahun 2018.

"Selain itu 65 persen wisatawan menyatakan akan berkunjung kembali ke Banyuwangi," pungkas Bram.