Rabu, 06 November 2019 12:24 UTC
DITUNTASKAN. Satgas Pemkot Surabaya merevitalisasi Gedung Taman Siswa yang akan dijadikan Museum Pendidikan dan direncanakan peresmian 10 November mendatang. Foto: Khoirotul Lathifiyah.
JATIMNET.COM, Surabaya –Pemkot Surabaya mengerahkan kurang lebih 150 pekerja proyek untuk melakukan revitalisasi Gedung Taman Siswa di Jalan Genteng Kali yang akan dijadikan Museum Pendidikan. Pasalnya museum tersebut akan diresmikan pada 10 November 2019 yang bertepatan dengan Hari Pahlawan.
“Kami menambah sekitar 50-an pekerja untuk mempercepat finishing agar bisa diresmikan pada 10 November nanti,” kata Koordinator Satgas Proyek Satuji, Rabu 6 November 2019.
Ia menyampaikan hingga saat ini revitalisasi gedung sudah mencapai 80 persen. Dalam tiga hari ke depan, pihaknya optimistis 20 persen sisa pekerjaan bisa dituntaskan, yang meliputi pengecatan dan penataan taman.
Satuji menyebutkan hari ini para pekerja tengah membangun landscape di museum yang berlokasi di depan Gedung Taman Siswa atau di Jalan Genteng Kali. Selain itu, pihaknya akan menyempurnakan setiap detil bangunan.
BACA JUGA: Dibuka November, 800 Koleksi Disiapkan untuk Mengisi Museum Pendidikan Surabaya
Sementara itu, Kepala Bidang Bangunan Gedung, Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP-CKTR) Iman Krestian menyampaikan pemkot akan terus mengebut penyelesaian revitalisasi Museum Pendidikan hingga 10 November 2019 mendatang.
“Kami terus mengupayakan. Sabtu (9 November 2019) besok akan kami lihat progresnya, apakah museum bisa diresmikan atau tidak,” kata dia.
Dalam percepatan revitalisasi ini, lanjut Iman, pihaknya mengerahkan lebih banyak satgas. Dengan begitu, Pemkot Surabaya menerapkan dua shift dalam penuntasan proyek ini.
Shift terbagi pukul 08.00-17.00 WIB dengan jumlah satgas antara 50-70, sedangkan shift kedua pukul 17.00-22.00 WIB juga mengerahkan satgas sebanyak 50 petugas. “Kami berupaya tetap diresmikan pada Hari Pahlawan,” katanya.
BACA JUGA: Pemkot Surabaya Geser Museum Olahraga di Gelora Pancasila
Iman menyampaikan pengerjaan museum ini sangat cepat, yakni dimulai sejak akhir September 2019 lalu. Padahal idealnya pengerjaan proyek seperti ini membutuhkan waktu kurang lebih enam bulan.
Ia juga menjelaskan sebelum melakukan revitalisasi, pemkot juga berkoordinasi dengan Tim Ahli Cagar Budaya. Langkah ini diambil karena bangunan tersebut memiliki nilai sejarah tinggi. Selain itu, pihaknya juga perlu mengetahui bagian mana saja yang boleh direnovasi atau diperbaiki.
“Penyerahan barang dari pemilik lama juga membutuhkan proses. Begitu juga koordinasi dengan ahli budaya,” katanya.
Selanjutnya, DPRKP-CKTR berencana memasang barang bersejarah pada Kamis atau Jumat 7-8 November 2019. Rencana tersebut menyesuaikan progres finishing yang dilakukan satgas hari ini.
