Selasa, 16 November 2021 10:20 UTC
PENGERUKAN. Wakil Wali Kota Surabaya Armudji (baju putih)melihat pengerukan sedimentasi atau endapan lumpur di sungai Kalimas Surabaya dalam menghadapi musim hujan yang diprediksi BMKG mulai Oktober 2021, Kamis, 12 Agustus 2021. Foto: Pemkot Surabaya
JATIMNET.COM, Surabaya – Wilayah-wilayah rawan genangan, pohon tumbang, hingga banjir rob di Kota Surabaya sudah dipetakan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPB) dan Perlindungan Masyarakat Kota Surabaya Irvan Widyanto menjelaskan bencana itu merupakan peristiwa yang tidak dapat dihindari, tapi dapat disiasati. Makanya, untuk mengatasi bencana itu dibutuhkan pengetahuan dan tindakan tepat yang harus dilakukan.
“Kita berharap kepada semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat untuk lebih meningkatkan pengawasan, kewaspadaan, dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana dengan memiliki pengetahuan tentang mitigasi bencana itu,” kata Irvan, Selasa, 16 November 2021.
Ia juga memastikan Pemkot Surabaya bersama semua pihak mengupayakan mitigasi bencana berbasis masyarakat. Ia berharap masyarakat memahami dan menyadari ketika ada perubahan cuaca dan sebagainya mereka harus berbuat apa dan harus berlindung dimana.
“Contohnya ketika mendung dan hujan, seyogyanya warga tetap berada di rumah saja untuk melindungi diri sendiri dan sesama,” ia mencontohkan.
BACA JUGA: Warga Surabaya Dilatih Simulasi dan Mitigasi Gempa Bumi
Mantan Kasatpol PP Kota Surabaya ini juga menjelaskan pihaknya sudah memetakan potensi bencana di Kota Pahlawan, di antaranya genangan, angin puting beliung, pohon tumbang, dan banjir rob. Bahkan, titik genangan sudah dipetakan secara detail, mulai dari kelurahan dan kecamatan hingga luas dan ketinggian genangan.
Meski begitu, di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu ini, Irvan memastikan sampai saat ini yang menonjol di Kota Surabaya adalah pohon tumbang dan beberapa genangan. Khusus untuk pohon tumbang, jajaran Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) terus bergerak untuk melakukan perantingan. Sedangkan untuk titik genangan sebenarnya tidak terlalu menonjol karena surutnya sangat cepat.
“Apalagi kami sudah menyiagakan sekitar 60 rumah pompa yang tersebar di berbagai titik di Surabaya. Bahkan, kami juga sudah membuat SOP genangan, SOP pohon tumbang, SOP puting beliung, dan SOP banjir rob. Pemetaan bencana beserta SOP-nya itu sudah kami sampaikan kepada camat dan lurah untuk selanjutnya disampaikan kepada warga,” ia memaparkan.
BACA JUGA: Hadapi Musim Hujan, Sedimentasi Kalimas Surabaya Terus Dikeruk
Menurutnya, persoalan bencana ini tidak bisa diselesaikan semata-mata oleh pemerintah, tapi juga bersama masyarakat. Ia mengimbau kepada masyarakat apabila menemui bencana apapun di Surabaya diharapkan segera melapor ke Command Center 112.
“Kita siapkan petugas 24 jam nonstop termasuk teman-teman PMK, Satpol PP, dan semua pasukan sudah siap siaga,” ia menegaskan.
Selain itu, ia juga mengimbau kepada warga melakukan kerja bakti membersihkan gorong-gorong dan perantingan pohon di wilayahnya masing-masing. Apabila butuh peralatan dan pengangkutan bisa dikomunikasikan melalui 112. Ia juga mengimbau ketika turun hujan agar tidak berlindung di bawah pohon dan di bawah papan reklame untuk menghindari berbagai hal yang tidak diinginkan.
“Silakan semuanya dikomunikasikan melalui 112. Yang paling penting masyarakat minta untuk bersama-sama melakukan kerja bakti. Dengan mitigasi bencana berbasis masyarakat ini, kami berharap semua bencana di Surabaya bisa kita antisipasi bersama,” katanya.