Sabtu, 20 November 2021 07:00 UTC
Bupati Situbondo, Karna Suswandi (tengah) saat menemui Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi, di Jakarta, beberapa waktu lalu
JATIMNETNET.COM, Situbondo – Kelangkaan pupuk urea yang kerapkali menimpa petani di musim tanam mendapat perhatian serius Pemkab Situbondo. Bupati Situbondo, Karna Suswandi secara khusus mendatangi Kantor Kementerian Pertanian untuk menyampaikan aspirasi petani.
Selain itu, Pemkab juga mengalokasikan anggaran Rp 13 miliar lebih untuk bantuan pupuk gratis bagi petani. Saat ini, harga pupuk non subsidi melonjak naik mencapai Rp. 945.000 per kwintalnya.
Harga pupuk ini sangat membebani petani di musim tanam seperti sekarang ini. Di sisi lain, jatah pupuk urea bersubsidi sangat terbatas, karena pemerintah pusat mengalihkan sebagian subsidi untuk pupuk non urea.

Bupati Situbondo saat turun ke sawah melihat hasil uji coba bibit padi unggul BK 900. Foto: Hozaini
“Kami berkunjung ke Kantor Kementerian Pertanian dan ditemui langsung Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi. Tujuan kami ingin menyampaikan aspirasi petani sekaligus ingin menawarkan solusi,” kata Bupati Situbondo, Karna Suswandi, Sabtu, 20 November 2021.
Menurut Karna Suswandi, dirinya menginginkan agar pupuk bersubsidi tetap menggunakan pola lama, yaitu hanya pupuk urea saja yang disubsidi pemerintah, mengingat selain pupuk urea kurang diminti petani. Buktinya, banyak pupuk non urea bersubsidi tidak terserap karena petani lebih suka menggunakan pupuk urea.
Baca Juga: Petakan Data Warga Miskin, Pemkab Situbondo Target Penurunan Satu Digit Angka Kemiskinan
“Kami bersyukur pak Wamen mengapresiasi usulan ini. Cukup pupuk urea saja disubsidi sehingga jatah pupuk urea bersubsidi ditambah untuk memenuhi kebutuhan petani kami,” terangnya.
Tidak hanya itu, Pemkab Situbondo juga telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 13. Miliar 873 juta. Anggaran ini untuk pengadanaan pupuk gratis bagi petani. Pemkanb Situbondo memberikan memberikan bantuan pupuk urea gratis bagi petani yang memiliki luas lahan 0, 4 hektar.
“Ini bentuk kepedulian kami untuk petani kecil sekaligus ingin tetap menjaga swasembada pangan di Situbondo. Makanya kami batasi penerima bantuan pupuk urea gratis ini hanya bagi petani kecil yang lahanya seluas 0, 4 hektar,” tuturnya.
Baca Juga: Pemilihan Duta Wisata Kakang-Embhug, Bupati Situbondo: Tugasnya Promosikan Wisata
Dijelaskan, alokasi anggaran Rp 13 miliar akan digunakan membantu pupuk gratis bagi 36.558 orang petani yang tergabung di 818 kelompok tani. Semua petani yang akan menerima bantuan sudah terdaftar melalui e-RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani Elektronik).
Saat ini, Pemkab Situbondo sedang fokus mengoptimalkan lahan pertanian, mengingat ada 33. 798 hektar lahan sawah produktif dari luas Kabupaten 163. 850 kilometer persegi. Selain menjaga ketersedian pupuk, Pemkab Situbondo sedang mempersiapkan bibit padi unggul BK 900.
Bibit padi unggul ini sudah dua kali dilakukan uji coba di atas lahan seluas 16 hektar. “Kami sudah lakukan uji coba bibit padi unggul ini dan hasilnya memuaskan. Saat ini kami sedang mempersiapkan untuk didaftarkan ke Kementerian Pertanian,” kata Karna Suswadi. (Inforial)