Logo

Pemkab Malang Siapkan Terminal Jika Skytrain Jadi Diwujudkan

Reporter:,Editor:

Selasa, 17 September 2019 14:03 UTC

Pemkab Malang Siapkan Terminal Jika Skytrain Jadi Diwujudkan

Bupati Malang, M. Sanusi. Foto: Baehaqi.

JATIMNET.COM, Surabaya – Bupati Malang, M. Sanusi mengaku saat ini tengah menyiapkan terminal untuk menampung jip Bromo dan Skytrain. Lahan seluas 26 hektar disiapkan di Desa Njeru, Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang untuk terminal Skytrain dan jip Bromo.

Terminal itu sangat luas. Sanusi menyampaikan tidak hanya untuk transportasi umum seperti jip Bromo dan Skytrain, namun juga sebagai pusat agrobisnis.

"Nanti ada terminal agro ada di Njeru. Itu ada jalur ya Skytrain sampai Njemplang (Desa Ngadas, Tumpang, Kabupaten Malang) di Bromo. Itu sudah ada perencanaan di Badan Otoritas Pariwisata," ujar Sanusi usai dilantik menggantikan Bupati Malang, Rendra Kresna di Gedung Negara Grahadi, Selasa 17 September 2019.

Dari terminal tersebut, wisatawan bisa memilih menggunakan jip Bromo atau Skytrain untuk menuju Bromo. "Kita kan belum punya terminal, sehingga kendaraan besar atau kendaraan umum susah menaruh barang. Maka kami menyiapkan terminal agro itu," tegasnya.

BACA JUGA: Khofifah Sebut Investor Swiss Sudah Kaji Pariwisata Ijen dan Bromo

Namun karena masih rencana, Sanusi belum bisa menyebut detail. Termasuk berapa nilai investasi yang masuk untuk merealisasikannya. Pastinya semua pembiayaan ditanggung APBN.

M. Sanusi memastikan rencana pengoperasian Skytrain di Malang Raya sangat memungkinkan menghubungkan Batu dengan Bromo.

Ia menyebut, Skytrain sudah lama dibahas dalam Badan Otoritas Pariwisata. "Itu sudah lama dan sudah masuk dalam program Badan Otoritas Pariwisata,"

Konsep Skytrain, lanjut Sanusi, bukan menghilangkan peran mobil jip Bromo. Keduanya beriringan melayani wisatawan yang ingin menikmati Bromo. Pelancong bisa memilih menggunakan mobil jip atau Skytrain.

BACA JUGA: Penampilan Tompi dan Gugun Blues Shelter Hangatkan Jazz Gunung Bromo 2019

Sementara Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Kabupaten Malang sebagai penyangga Bromo Tengger Semeru bisa meningkatkan lama tinggal wisatawan. Yang biasanya hanya sehari di Bromo, bisa ditambah menjadi dua hari, dengan satu harinya di Malang.

Konsep seperti itu bisa dilakukan dengan menambah fasilitas transportasi publik. Khofifah menilai salah satu yang memungkinkan adalah menghubungkan Gunung Panderman di Batu dengan Bromo dengan Skytrain.

"Tentu dengan beberapa titik stasiun yang nanti akan dilihat koneksitas dari Batu ke Kota Malang, terus ke Kabupaten Malang," kata Khofifah.