Logo

Pemkab Jember akan Lakukan Uji Coba Sekolah Tatap Muka setelah Lebaran

Reporter:,Editor:

Minggu, 04 April 2021 06:20 UTC

Pemkab Jember akan Lakukan Uji Coba Sekolah Tatap Muka setelah Lebaran

KEJUARAAN BRIDGE. Bupati Jember Hendy Siswanto saat membuka Kejuaraan Bridge di Kampus Politeknik Negeri Jember (Polije), Minggu, 4 April 2021. Foto: Faizin Adi

JATIMNET.COM, Jember – Bupati Jember Hendy Siswanto menargetkan setelah lebaran atau pertengahan Mei 2021 akan mulai digelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sejumlah sekolah di Jember. Namun, hal itu akan dilakukan dengan berhati-hati dengan didahului uji coba.

 “Dari Dinas Pendidikan sudah siap. Juga sekolah-sekolah yang akan dijadikan pilot project,” tutur Hendy saat ditemui usai menghadiri pembukaan Kejuaraan Cabang Olahraga Bridge yang digelar di Kampus Politeknik Negeri Jember (Polije), Minggu, 4 April 2021.

Untuk mempersiapkan uji coba sekolah tatap muka, Hendy telah membentuk tim besar yang melibatkan lintas sektoral. Selain memantau kesiapan, tim tersebut juga terus berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 Pusat.

BACA JUGA: Satu Tahun Daring, Ini Keseruan Hari Pertama Sekolah Tatap Muka

 “Kami tetap berkoordinasi dengan mengikuti perintah dari Presiden. Tim besar yang kita bentuk juga terus melihat kesiapan petugas di lapangan,” kata mantan pejabat Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan ini.

Salah satu tolak ukur yang menentukan kesiapan pembelajaran tatap muka adalah perkembangan penanganan penyebaran Covid-19 di suatu daerah. Sejauh ini, Hendy menilai perkembangan pengendalian virus menunjukkan tren positif yang ditandai dengan semakin banyaknya kecamatan di Jember yang masuk zona hijau. Namun Hendy meminta semua pihak untuk tidak kendor dalam menjalankan disiplin protokol kesehatan.

BACA JUGA: Murah dan Akurat, Tes GeNose Bisa Dilakukan Menghadapi Sekolah Tatap Muka

 “Tetap harus hati-hati. Kita tidak ingin kejadian seperti di Brazil. Sekolah baru dibuka tiga hari saja sudah langsung melonjak jadi zona merah. Ini akan membuat orang takut,” tutur Hendy.

Sebelumnya, Mendikbud Nadiem Makarim menegaskan keputusan pembukaan sekolah atau pembelajaran tatap muka diserahkan kepada masing-masing pemerintah daerah. Selain dari angka penyebaran Covid, tolak ukur pembukaan sekolah menurut Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri adalah dari ketersediaan sarana pendukung untuk pencegahan penyebaran virus, seperti ketersediaan tempat cuci tangan dan alat pengukur suhu.