Rabu, 14 August 2019 11:57 UTC
AIR BERSIH: Warga salah satu desa terdampak kekeringan mengantri untuk mendapatkan air bersih dari BPBD Gresik. Foto: Agus.
JATIMNET.COM, Gresik – Pemkab Gresik lewat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah menganggarkan kebutuhan air bersih sebanyak 1.000 tangki untuk musim kemarau ini.
Dari data pemetaan BPBD Gresik kekeringan telah melanda 59 desa di delapan kecamatan dan dinyatakan kekuarangan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari warga.
Dari delapan kecamatan 59 desa mencakup Kecamatan Benjeng 14 desa, Cerme tiga desa, Duduksampean 16 desa, Sidayu delapan desa, Bungah tiga desa, Menganti lima desa dan Kecamatan Balongpanggang sebanyak enam desa.
Kabid Kedaruratan dan Logistik, Dianne Hetty Widajati menjelaskan, mulai dua hari lalu Pemkab Gresik telah menyalurkan bantuan air bersih ke beberapa wilayah terdampak.
BACA JUGA: BPBD Probolinggo Droping Air Bersih ke Wilayah Terdampak Kekeringan
"Mulai Senin 12 Agustus 2019 kemarin hingga hari ini sudah 24 tangki air bersih telah didropping ke beberapa desa terdampak kekeringan. Kami dahulukan yang terparah dulu," jelasnya, Rabu 14 Agustus 2019.
"Satu tangki berisi 6.000 liter. Kami dropping ke wilayah Gresik selatan dulu, sebab di sana banyak membutuhkan. Setelah itu merambah ke bagian Gresik barat dan utara," lanjutnya.
Sementara desa yang sudah didropping yakni, Desa Kandangan, Lengkong, Dungus (Kecamatan Cerme) dan Sirnoboyo, Banter, Klampok (Kecamatan Benjeng).
Serta Cermenlerek, Lampah, Glindah (Kecamatan Kedamean), Petis Benem, Kawisto Windu (Kecamatan Duduksampean) dan Desa Kemangi, Pegundan (Kecamatan Bungah).