Logo

Pemerintah Jawa Timur Evaluasi Pertunjukan Drama Kolosal "Surabaya Membara"

Reporter:,Editor:

Sabtu, 10 November 2018 05:46 UTC

Pemerintah Jawa Timur Evaluasi Pertunjukan Drama Kolosal "Surabaya Membara"

Caption : Gubernur Jatim Soekarwo bersama Sekdaprov Hari Tjahjono berfoto bersama janda veteran yang mendapat santunan di Tugu Pahlawan

JATIMNET.COM, Surabaya - Pemerintah Propinsi Jawa Timur akan mengevaluasi pelaksanaan drama kolosal "Surabaya Membara" pasca insiden jatuhnya penonton viaduk Jl Pahlawan hingga menimbulkan tiga korban jiwa, Jumat malam, 9 November 2018.

"Kami akan evaluasi soal drama ini, tapi partisipasi masyarakat yang ingin tahu bagaimana api perjuangan saat itu, jangan dipadamkan," kata Gubernur Jatim, Soekarwo usai peringatan Hari Pahlawan Sabtu 10 November 2018.

Soekarwo mengatakan tidak akan menghentikan kegiatan semacam ini. Namun ia tetap berharap agar acara-acara serupa harus memperhatikan faktor lain seperti keamanan dan lokasi pelaksanaan. "Keamanan dan tempat bisa dipilih yang lebih baik," tuturnya.

Dia mengatakan penonton yang menjadi korban saat berlangsungnya drama kolosal menjadi tanggung jawab Pemprov Jatim. Hal pertama yang harus diselesaikan adalah masalah kemanusiaan. “Jadi yang meninggal, sakit dan terluka menjadi tanggung jawab Pemprov Jatim,” katanya.

Untuk korban meninggal semua biaya akan ditanggung oleh pemerintah, mulai dari penguburan. Keluarga korban akan menerima santunan Rp10 juta. Bagi yang terluka, semua biaya perawatan juga ditanggung pemerintah. “Hal ini merupakan pendekatan kemanusiaan, dan menjadi solusi yang paling bagus, bukannya mencari siapa yang salah dan benar,” ungkapnya.

Soal siapa yang bertanggung jawab atas insiden ini, dia enggan berpolemik. "Biar polisi yang mengurus," ujarnya. Jumlah penonton yang menjadi korban meninggal dunia saat menyaksikan pertunjukan drama kolosal "Surabaya Membara" pada Jumat malam kemarin, 9 November 2018 sebanyak tiga orang.

Sebagian penonton berada di atas viaduk rel kereta api di Jalan Pahlawan Surabaya untuk menyaksikan pertunjukan drama kolosal Surabaya Membara, yang digelar dalam rangka memperingati Hari Pahlawan. Kereta yang melintas adalah kereta api barang yang berangkat dari Sidoarjo, lalu singgah di Stasiun Gubeng Surabaya dan kemudian menuju ke Stasiun Pasar Turi Surabaya.

Para korban itu memilih menyelamatkan diri dengan cara melompat dari viaduk berukuran sempit setinggi 6 meter itu untuk terhindar dari tertabrak kereta api. Tiga korban meninggal adalah Erikawati (9) warga Kalimas Baru no 61, Surabaya, Helmi Suryawijaya (13) warga Karang Tembok Gang 5, Surabaya dan dan Bagus Ananda (17) warga Jalan Ikan Gurami 6/27, Surabaya.