Jumat, 22 July 2022 03:00 UTC

Suasana Focus Group Discussion yang digelar Dinas Damkarla Gresik bersama anggota DPRD Gresik. Foto: Agus Salim.
JATIMNET.COM, Gresik – Kecepatan dalam menjalankan tugas penyelamatan menjadi konsentrasi korps Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Gresik, posko menjadi prioritas ideal untuk menunjangnya.
Hingga Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarla) Gresik berencana menambah posko pemadaman di Kecamatan Menganti, akan menggenapkan jumlah posko menjadi empat.
Diterangkan Kadis Damkarla Gresik, Agustin Halomoan Sinaga saat kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang menghadirkan narasumber dari beberapa anggota DPRD Gresik pada Kamis 21 Juli 2022
Menurut Sinaga, saat ini posko jauh dari ideal, pembentukan posko baru akan menggenapkan jumlah posko menjadi empat, tiga lainnya di Desa Krikilan Driyorejo, posko pusat di Jalan Wahidin Sudirohusodo dan Kecamatan Dukun.
Baca Juga: Mobil Damkar Terguling Saat Hendak Padamkan Kebakaran di Kediri
"Meskipun masih jauh dari ideal, namun penambahan satu posko di wilayah selatan akan sedikit membantu kecepatan petugas Damkarla menuju lokasi kejadian kebakaran," katanya dikonfirmasi, Jumat 22 Juli 2022.
Idealnya, lanjut Sinaga, memang di setiap kecamatan ada posko damkar atau minimal ada 10 titik posko, sebab sesuai Permendagri, respon time yakni 15 menit petugas harus sampai ke lokasi kebakaran usai dilapori.
Menuju posisi ideal tersebut, menurut Sinaga, butuh anggaran dan sumber daya manusia yang sangat besar, apalagi Dinas Damkarla Gresik baru "naik kelas" enam bulan lalu, tepatnya pada 18 Januari 2022.
Baca Juga: Antisipasi Kebakaran, PN Gresik dan Dinas Damkar Gelar Simulasi Kebakaran
Dengan kemampuan PAD Gresik saat harus kerja keras untuk menciptakan pasukan damkar yang ideal, APBD 2022 ini mendapat alokasi anggaran sebesar Rp8,5 miliar, dan RAPBD 2023 hanya naik Rp500 juta menjadi Rp9 miliar.
"Kalau melihat alokasi anggaran memang terlihat cukup besar, namun sebagian besar dari anggaran itu dipakai untuk membayar gaji pegawai, sekitar Rp6 miliar lebih. Tapi kami tetap optimistis bisa melayani masyarakat secara optimal," ujarnya.
Untuk mendekati respon time, Sinaga juga telah menggagas pembentukan paguyuban perusahaan yang memiliki mobil pemadam kebakaran, tercatat ada sekitar 23 perusahaan di Gresik yang sudah memiliki mobil damkar.
Sebagai catatan, banyaknya perusahaan besar di Gresik sudah menyatakan kesiapannya untuk bergabung dalam paguyuban, tidak lain guna membantu kekurangan mobilitas dalam menangani bencana diluar posko Damkarla Gresik.
