Kamis, 30 January 2020 14:45 UTC
Ilustrasi.
JATIMNET.COM, Surabaya - Kasus pembunuhan seorang wanita yakni Mardianah, warga Tambak Gringsing yang selama ini tinggal di Petemon Barat 3 nomor 3, pelakunya teridentifikasi Abdus Salam. Kasus tersebut hingga kini masih dilakukan penyelidikan, polisi memburunya.
Dari informasi didapat, Abdus Salam dengan korban statusnya masih sebagai pasangan suami istri. Hanya saja, statusnya nikah siri. Hal itu dibenarkan Heri, paman korban. "Keponakan (Mardianah) saya ini dengan Abdus Salam masih pasangan suami istri, cuman keduanya itu nikah siri," kata Heri, Kamis 30 Januari 2020.
Heri menceritakan, Mardiyana keponakannya itu sudah menikah tiga kali. Pernikahan pertama dan kedua ini statusnya sudah cerai. Setelah itu, Mardianah kembali menjalin asmara menikah untuk yang ketiga kalinya dengan Abdus Salam, tapi statusnya siri.
BACA JUGA: Janda di Surabaya Dibacok Mantan Suami
Di pernikahan pertama, lanjut Heri, Mardianah mempunyai lima anak, tapi satu sudah meninggal. Dari pernikahan pertama ini Mardiyana cerai, selanjutnya menikah untuk yang kedua kalinya, tapi tidak dikaruniai anak.
"Selama ini, Mardiyana ini tinggal di tempat kontrakannya seperti tempat kos bersama tiga anaknya. Dan satu anaknya ikut bude-nya. Dan untuk pernikahan yang ketiga dengan Abdus Salam statusnya siri ini belum punya anak," ujar Heri.
Heri sendiri mengaku, mengetahui keponakan menjadi korban penganiayaan itu setelah dirinya mendapatkan laporan dari Yusuf tetangga Mardianah, yang kebetulan tempat tinggalnya bersebelahan. Saat itu Yusuf yang mengetahui dari siang itu terjadi pertengkaran antara Mardianah dan Abdus Salam, tapi dibiarkan.
BACA JUGA: Tepergok Selingkuh dan Takut Dibunuh, Wanita Ini Nekat Bacok Suami
Hal itu, Yusuf menganggap sudah biasa, karena Abdus Salam dan Mardianah sering bertengkar. Tapi, kali ini tidak, setelah mendengar teriakan tolong. "Minta tolong" kata Heri menirukan ucapan Yusuf.
Teriakan dari Mardianah, membuat Yusuf beranjak pergi ke rumah Heri memberitahu, kalau keponakannya itu minta tolong. Saat itu juga, Heri menuju ke tempat kos Mardianah dan langsung terkejut. Lantaran melihat keponakannya itu bersimbah darah saat berada di dalam kamar kos dan nyawanya sudah tidak terselematkan lagi.
Sementara, Putri salah satu tetangga kos korban yang berada di lantai satu mengaku, kalau selama ini Mardianah dengan suaminya Abdus Salam itu sering cek-cok. Bahkan, belum lama ini Abdus Salam mengancam istrinya akan dibunuh.
"Mbak Mardiah (panggilan Mardianah) sudah saya bilangi, kalau berantem terus mending pisah. Mbak Mardiah malah cerita kalau pisah, suaminya (Abdus Salam) bakal bunuh dia," tutur Putri.
Dia menilai, suami Mardiah itu terlihat temperamental, karena sering mengetahui cek-cok. Bahkan, setiap keluar selalu membawa pisau yang diselipkan di balik celananya. "Waktu itu saya pas lagi ngisi token listrik tiba-tiba suami Mbak Mardiah turun dari atas terus ke bawah langsung nyilet-nyilet jok motornya, itu saya lihatnya kaget," ujar Putri.
Putri sendiri mengaku dan sudah mengetahui, antara Mardiah dengan Abdus itu statusnya nikah siri. Tapi, tidak pernah tinggal satu kamar kos. "Jadi mereka itu-kan nikah siri, tapi tiap hari suaminya sering kesini, malamnya pulang. Tapi kalau kesini mesti bertengkar," katanya.
