Rabu, 31 August 2022 10:00 UTC
Panen. Ketua PKK Kota Probolinggo Saat Memberika Hasil Panen Sayuran P2L. Foto : Diskominfo.
JATIMNET.COM, Probolinggo - Masyarakat Kota Probolinggo memiliki cara tersendiri, dalam menekan kasus stunting bagi balita. Salah satunya, lewat pemanfaatan pekarangan pangan lestari (P2L).
Lewat P2L tersebut, masyarakat memanfaat pekarangan sebagai lahan bercocok tanam sayuran. Di mana penggarapnya adalah kelompok wanita tani (KWT) yang ada, di wilayah setempat.
Salah satunya, seperti yang di KWT Srikandi Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo. Pada Rabu 31 Agustus 2022, mereka melakukan panen sayuran yang kedua kalinya, di mana hasil panen selanjutnya diberikan bagi para balita guna mencegah stunting.
Ketua Tim Penggerak PKK, Aminah Hadi ikut hadir dalam panen sayuran tersebut. Termasuk memberikan sayuran hasil panen dan bingkisan biskuit, bagi para balita yang tinggal di lingkungan setempat.
Baca Juga: Cegah Stunting, Penuhi Asupan Protein Hewani Sejak Masa Kehamilan
Aminah Hadi mengatakan, adanya P2L yang dikelola KWT dapat meningkatkan ketersediaan, aksesbilitas dan pemanfaatan pangan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan rumah tangga. Sesuai dengan kebutuhan pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA).
P2L juga mendukung program pemerintah, dalam penanganan lokasi prioritas intervensi penurunan stunting. Selain itu, P2L juga dapat menjadi potensi untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga.
“Pemanfaatan pekarangan berupa sayuran ini, bisa untuk makanan pendamping ASI dan mencegah stunting. Harapannya, P2L dapat menurunkan angka stunting pada balita, meningkatkan gizi seimbang dan konsumsi pangan dapat menjadi life style masyarakat,” terangnya.
Aminah Hadi mengapresiasi, KWT Srikandi yang mempunyai tujuan membantu pemerintah. Di mana harapannya, para KWT Srikandi selalu memberi manfaat dan mengedukasi masyarakat.
Baca Juga: Pernikahan Dini Berisiko Lahirkan Anak Stunting
"Tantangan ke depan semakin berat, PKK harus lebih solid. Merumuskan kegiatan yang tepat sasaran dan dibutuhkan, oleh masyarakat Kota Probolinggo. Mudah-mudahan ini bermanfaat untuk masyarakat,”tuturnya.
Sementara Ketua Tim Penggerak PKK, Kecamatan Kanigaran Lucia Aries menyebutkan, adanya P2L merupakan tindak lanjut menyikapi tingginya angka stunting di wilayahnya.
Luci menyebutkan, kalau stunting salah satunya disebabkan pola makan yang jauh dari gizi yang seimbang. Untuk menghindari stunting, disarankan tumbuh kembang dari 100 hari kehidupan harus sudah mulai ditata.
“Jadi intervensi hasil panen di KWT , adalah untuk menunjang gizi di rumah tangga yang memiliki balita yang sudah diawasi. Dalam hal ini, masuk ke data stunting,"paparnya.
