Logo

Pelatnas Panjat Tebing Latihan di Piala Wali Kota Surabaya untuk Rasakan Atmosfer Lomba

Reporter:

Jumat, 20 July 2018 19:40 UTC

Pelatnas Panjat Tebing Latihan di Piala Wali Kota Surabaya untuk Rasakan Atmosfer Lomba

Atlet pelatnas panjat tebing Ndona Nasugian saat turun di kategori boulder perorangan putri dalam kejuaraan Piala Wali Kota Surabaya. FOTO Rochman Arief

JATIMNET.COM – Sebanyak 20 atlet pelatnas panjat tebing yang diproyeksikan ke Asian Games 2018 disertakan dalam Piala Wali Kota Surabaya 2018. Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (PP FPTI) tidak membebani atletnya untuk merebut medali emas.

Manajer Pelatnas Sapto Hadiono menyatakan bahwa semua atlet yang diterjunkan di Piala Wali Kota Surabaya ini hanya menjalani pemanasan jelang Asian Games. “Umumnya kita menjaga atmosfer perlombaan, sekaligus menjaga peak performance,” ungkap Sapto saat dijumpai di wall climbing FPTI Surabaya, Jalan Irian Barat, Jumat 20 Juli 2018.

Sapto tidak menampik atmosfer Asian Games dan Piala Wali Kota jauh berbeda. Setidaknya atmosfir lomba tidak terputus dan diharapkan bisa menjadi modal menuju Asian Games.

“Memang beda, karena kita sebelumnya sudah mengikuti rangkaian kejuaraan, kemudian break lebaran. Kita berlatih lagi di Palembang di wall yang baru untuk penyesuaian, lalu mengikuti kejuaraan yang sifatnya untuk menjaga peak dan atmosfir lomba,” urai pria yang juga Sekretaris Umum PP FPTI itu.

Sebelumnya atlet pelatnas panjat tebing sudah menjajal World Cup Series di China Mei silam, dengan hasil dua perak dan dua perunggu. Capaian itu bisa dijadikan tolok ukur untuk menggenjot atlet pelatnas di ajang Asian Games yang tinggal menghitung hari.

“Dari situ kita punya gambaran, siapa pesaing terberat Indonesia. Untuk kategori speed putri pasti Kazakhstan, sedangkan putra China dan Iran. Untuk kategori lead dan boulder, sudah pasti Jepang, Korea, dan China,” lanjutnya.

Indonesia sendiri, menurut Sapto, saat ini cukup tangguh. Bekal melakoni training camp di Rusia tahun lalu bisa dirasakan saat ini. Di mana speed team sudah menduduki peringkat pertama dunia per Juni kemarin. “Memang peluang kita di kategori speed, terutama sektor putri,” pungkasnya.

Selain itu, dia juga mewasapadai Singapura. Sebab Singapura diperkirakan sengaja menyembunyikan kekuatan lantaran jarang tampil di ajang internasional. Menurut Sapto, lawan yang sengaja menyembunyikan kekuatan ini sangat sulit untuk diantisipasi.