
Reporter
A. BaehaqiKamis, 28 Mei 2020 - 15:00
Editor
Bruriy Susanto
GUBERNUR JATIM: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
JATIMNET.COM, Surabaya - Jumlah pasien positif SARS CoV-2 atau Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Surabaya belum juga terkendali. Data per Kamis 28 Mei 2020, kota pahlawan masih memberikan sumbangsih terbanyak atas penambahan pasien terjangkit Covid-19.
Tim Gugus Tugas Covid-19 Jatim mencatat ada tambahan 84 pasien terkonfirmasi Covid-19 untuk Surabaya. Total tambahan pasien se Jatim sebanyak 159 orang. Tambahan lainnya yakni dari Sidoarjo 35 orang, delapan pasien asal Situbondo, enam orang dari Sampang, lima pasien asal Jember, dan empat orang dari Magetan.
Lalu empat pasien juga terkonfirmasi terjangkit SARS CoV-2 dari Sumenep, serta Gresik dan Bangkalan masing-masing tiga orang. Selanjutnya Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Kediri, Jombang, Banyuwangi, Lamongan, Kabupaten Malang, dan Bondowoso ditiap daerah ada tambahan satu pasien baru.
BACA JUGA: Percepat Uji Swab, Tiga Mobil Laboratorium Covid-19 Disiagakan di Surabaya
"Kota Surabaya (per Kamis 28 Mei 2020) menyumbang 54,09 persen, atau setara 2300 pasien ini Surabaya. Kemudian Sidoarjo 14,11 persen dan Gresik 3,67 persen," ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Kamis malam.
Surabaya juga menjadi kota terbanyak dengan pasien Covid-19. Data yang dipaparkan Khofifah, per Rabu 27 Mei 2020, ibu kota Jawa Timur menduduki peringkat pertama dengan 2216 pasien terpapar virus. Lebih banyak dari Kota Jakarta Timur yang hanya 1154 pasien, dan Kota Jakarta Barat 1089 pasien.
Pun demikian, jumlah pasien positif Covid-19 yang tinggi itu tidak diikuti dengan tingkat kesembuhan. Data Tim Gugus Tugas Covid-19 Jatim, rata-rata kesembuhan dari lima belas kota besar di Indonesia, Surabaya berada di posisi terbawah dengan 8,8 persen.
BACA JUGA: Ribuan Orang di Surabaya Dinyatakan Negatif Hasil Rapid Test, 347 Positif Covid-19
Tertinggal jauh dari Semarang di posisi puncak yang rata-rata pasien sembuhnya mencapai 64,1 persen. Padahal jumlah kasus di Semarang hanya 248 orang per hari ini.
"Ini yang juga menjadi catatan kita bersama bahwa berbagai ikhtiar kita lakukan tenaga kesehatan juga bekerja luar biasa teman-teman gugus tugas juga berkerja luar biasa. Tapi mari kita lihat recovery rate ini Surabaya terendah dan Semarang tertinggi. Kita harus bergerak seperti kota Semarang," ungkap Khofifah.
Melihat data itu, mantan menteri sosial tersebut mengingatkan kembali kepada masyarakat untuk menjaga ketat protokol kesehatan. Menjaga physical distancing, menggunakan masker dan mencuci tangan. "Vaksinnya belum ditemukan maka vaksinnya adalah protokol kesehatan," katanya.