Logo

PARMUSI Minta Persekusi Pada Ulama Dihentikan

Reporter:

Minggu, 16 September 2018 10:23 UTC

PARMUSI Minta Persekusi Pada Ulama Dihentikan

Wakil Ketua Lembaga Dakwah Parmusi, Ust. H. Bernard Ustadz Abdul Jabar saat berbicara di acara Orientasi Dai di Surabaya. Foto: Nani Mashita

JATIMNET.COM, Surabaya – Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) meminta agar persekusi pada ulama segera dihentikan. Pemerintah juga diminta untuk tidak bersikap diskriminasi melihat persekusi yang dialami para pendakwah.

“Kenyataannya, pada umumnya ada diskriminasi yang dilakukan oleh Pemerintah terhadap dai dan para ulama. Banyak terjadi persekusi, padahal berdakwah adalah hak yang dilindungi oleh undang-undang,” kata Wakil Ketua Lembaga Dakwah Bernard Ustadz Abdul Jabar saat ditemui di sela kegiatan “Orientasi Dai” di Surabaya, Minggu 16 September 2018.

Pria yang pernah bertemu dengan Rizieq Shihab di Makkah itu menuturkan saat ada laporan yang melibatkan para ulama, pemerintah dengan sigap memprosesnya. Namun saat yang melakukan persekusi bukanlah ulama Islam, terkesan enggan segera menyelesaikan.

“Ini sebenarnya tidak boleh terjadi. Pemerintah harusnya mengayomi mereka, termasuk para aparat jangan jadi bagian alat kekuasaan dan melakukan persekusi pada mereka yang dianggap lawan,” tegas pria yang juga pernah dilarang dakwah itu.

Ia mengkritik kelompok yang merasa paling NKRI seharusnya bisa lebih banyak berbuat banyak bagi Indonesia. Salah satunya saat melakukan pembelaan ketika negara ini martabatnya diganggu oleh negara lain. “Sayangnya, yang (mengaku) NKRI malah tidak tahu NKRI, Pancasilais tapi gak tau Pancasila sehingga banyak rambu yang dilanggar,” sesalnya.

Menurutnya, Indonesia merupakan rumah bagi seluruh bangsa bukan hanya kelompok yang mengaku paling NKRI. “Jangan ada persekusi dan diskriminasi, pelarangan-pelarangan pengajian para ustadz,” teagsnya.

Parmusi sendiri siap untuk mengawal agar para ulama dan dai tidak mendapatkan persekusi. Salah satunya dengan pembentukan Laskar Parmusi. “Karena dakwah kami itu connecting moslem, bukan ekslusif salah satu kelompok,” pungkasnya.

Seperti diketahui, ada beberapa ulama yang mengalami persekusi. Yang terbaru adalah Ustadz Abdul Somad (UAS) yang akhirnya membatalkan jadwal ceramah di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dalam akun Instagram, UAS menyebut alasan pembatalan tausiyah karena mengalami ancaman, intimidasi dari kelompok yang tidak suka apadanya.

Pada September, Abdul Somad mengaku membatalkan rencana ceramahnya di Malang, Solo, Boyolali, Jombang, dan Kediri. Di bulan Oktober, ia akan membatalkan ceramahnya di Yogyakarta. Sedangkan di bulan Desember ia membatalkan janjinya dengan Ustaz Zulfikar di daerah Jatim. Di akhir gambar tersebut, ia mengungkapkan, “Mohon maaf atas keadaan ini, harap dimaklumi dan mohon doakan selalu.”