Rabu, 13 May 2020 08:20 UTC
Bupati Madiun Ahmad Dawami Ragil Saputro. Foto.Nd.Nugroho
JATIMNET.COM, Madiun - Bupati Madiun Ahmad Dawami Ragil Saputro meminta warganya menghindari kerumunan untuk mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19 di wilayahnya. “Bagi anak-anak muda, kurangi ngabuburit dan cangkrukan,” kata Kaji Mbing sapaan akrab Ahmad Dawami Ragil Saputro, Rabu 13 Mei 2020.
Ngabuburit merupakan kegiatan yang menjadi tradisi warga saat menunggu waktu berbuka puasa. Salah satunya dengan berbelanja takjil. Di wilayah Kabupaten Madiun ada beberapa pedagang yang menyajikan beragam kuliner yang bersifat musiman. Adapun lokasinya seperti di sepanjang Jalan Ahmad Yani dan H.Agus Salim, Caruban.
Kebiasaan lain yang biasa dilakukan anak muda setempat dengan nongkrong di kawasan makam Cina Desa Klecorejo, Kecamatan Mejayan pada pagi hari. Konvoi sepeda motor pun memadati akses transportasi menuju lokasi nongkrong. Aktivitas itu berlangsung sejak puluhan tahun lalu setiap bulan Ramadan.
BACA JUGA: 53 Kasus Positif Covid-19 di Magetan dari Klaster Temboro dan Bogor
Di tengah pandemi Covid-19 ini, upaya membubarkan kerumunan sudah seringkali dilakukan petugas yang tergabung dalam gugus tugas kabupaten setempat. Dengan demikian diharapkan penerapan physical distancing dapat berjalan efektif.
“Seluruh warga punya tanggungjawab secara pribadi maupun lingkungan untuk menjaga kesehatan masing-masing,” ujar Kaji Mbing.
Dengan kesadaran menjalankan protokol kesehatan, mulai dari sering mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, pemakaian masker setiap keluar rumah, dan menjaga jarak fisik dengan orang lain diharapkan mampu menekan penularan Covid-19. Berdasarkan pembaharuan data pada Selasa malam, 12 Mei 2020, jumlah kasus positif sebanyak 14 atau bertambah satu dibandingkan sehari sebelumnya.
“Sembilan (yang positif) dari klaster salah satu pondok pesantren di Magetan (Temboro) dan lima lainnya dari klaster Asrama Haji, Sukolilo, Surabaya,” bupati menjelaskan.
Dari 14 pasien yang positif terinfeksi Covid-19 itu, tiga di antaranya telah sembuh. Sedangkan, 11 lainnya masih dirawat dan dikarantina di beberapa rumah sakit, seperti RSUD Caruban dan RSUD Dolopo, Kabupaten Madiun.
