Logo

Pembangunan Kilang Minyak di Tuban Dimulai

Reporter:,Editor:

Senin, 07 January 2019 10:55 UTC

Pembangunan Kilang Minyak di Tuban Dimulai

Gubernur Jawa Timur Soekarwo (empat dari kanan) saat menjamu perwakilan Direksi PT Pertamina di gedung Negara Grahadi. Foto: Ist

JATIMNET.COM, Surabaya – Pembangunan fisik kilang minyak di di Kecamatan Njenuh, Tuban dijadwalkan mulai Januari 2019. Investasi sebesar USD 15,6 milliar atau setara lebih dari Rp 330 trilliun siap dikucurkan untuk merealisasikannya.

"Jajaran direksi PT Pertamina hari ini telah bertemu dengan Pak Gubernur (Soekarwo) membahas pembangunan kilang minyak baru," ujar Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Timur Setiajid, Senin 7 Januari 2019.

Setiajid menyampaikan, telah ada kerjasama antara Pemprov Jawa Timur dengan PT Pertamina soal pembangunannya. Pada pertemuan itu, kata Setiajid, pembangunan fisik segera dimulai bulan ini. "Ini akan jadi kilang minyak dengan produksi terbesar (di Indonesia)," jelasnya.

BACA JUGA: Ini Hasil Pertemuan Bupati Jember Dengan Menteri ESDM

Mantan Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Jawa Timur itu mengklaim, kilang minyak Tuban mampu memproduksi 300 ribu barel per hari. Dengan besaran tersebut, secara kalkulasi membutuhkan 20 ribu lebih tenaga kerja.

Setiajid berharap kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dari masyarakat Jawa Timur, terutama warga sekitar kilang minyak. "Bapak gubernur tadi telah mengarahkan ke PT Pertamina agar melibatkan seluruh masyarakat yang terdampak di Tuban bisa bekerja di sana," tuturnya.

BACA JUGA: Ribuan Hektare Hutan Lindung Di Aceh Jadi Tambang Ilegal

Kilang minyak yang diklaim Setiajid lebih luas dari milik Malaysia ini berdiri di lahan 1.000 hektare lebih. Dengan rincian 800 hektare dibangun di Kecamatan Njenuh dan 300 hektare reklamasi. Untuk yang di Kecamatan Njenuh, posisi kilang minyak ada di tiga desa, yakni Desa Sumur Geneng, Desa Wadung dan Desa Wedoso.

"Sebenarnya ada 39 wilayah kerja migas di Jawa Timur, yang sudah produksi ada 18 titik dan selebihnya masih eksplorasi," tandasnya.