Minggu, 06 March 2022 11:40 UTC
ANTRE. Antrean warga yang akan membeli minyak goreng murah dalam operasi pasar di UPT Dispenda Probolinggo, Minggu, 6 Maret 2022. Foto: Zulkiflieulkiflie.
JATIMNET.COM, Probolinggo – Animo masyarakat yang hendak membeli minyak goreng kemasan murah dalam operasi pasar di Kantor UPT Bapenda Probolinggo cukup tinggi.
Warga rela antre karena ketersediaan minyak goreng di wilayah setempat cukup sulit didapat. Meskipun ada yang menjualnya, warga menyebut harganya cukup mahal atau di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Seperti diungkapkan salah seorang warga, Atmina, agar mendapatkan minyak goreng dengan harga murah, ia rela mengantre. Menurutnya, ketersediaan minyak goreng di daerah tempat tinggalnya sulit didapatkan. Kondisi tersebut terjadi hampir tiap hari dan saat dicek ke salah satu toko waralaba, stoknya sudah kosong.
BACA JUGA: Gandeng RNI dan APPMGI, Pemprov Jatim Distribusikan Jutaan Liter Migor
"Tadi saya cek ke toko waralaba yang ada di sekitar rumah, stoknya sudah kosong. Sulit, sulit sekali mendapatkan minyak goreng," ujarnya.
Sedangkan untuk setiap pembelian minyak goreng murah di operasi pasar, Atmina mengatakan dibatasi sebanyak 2 liter saja untuk tiap KTP dan harga jualnya per 2 liter sebesar Rp25 ribu.
"Enggak apa-apa antre, asal bisa dapat minyak goreng murah," ujar Atmina, Minggu sore, 6 Maret 2022.
Meski operasi pasar sedikit membantu masyarakat, ia berharap pemerintah bisa berbuat lebih banyak lagi terhadap masyarakat. Salah satunya dengan menggratiskan minyak goreng kemasan lewat operasi pasar.
"Tolong ya disampaikan, agar minyak goreng yang disediakan bisa digratiskan saja," katanya.
BACA JUGA: Khofifah Curiga Minyak Goreng Langka karena Ditimbun
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang turut memantau operasi pasar minyak goreng murah di Dispenda Probolinggo menyebut bakal terus mendistribusikan minyak goreng kemasan kepada masyarakat.
Selain itu, pendistribusian minyak goreng lewat tangki dalam bentuk minyak curah juga dilakukan ke pasar-pasar tradisional yang ada di Jawa Timur.
"Jadi minyak goreng yang didistribusikan itu berupa minyak goreng curah maupun kemasan premium," ujar Khofifah.